Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Terhambat Pandemi, Kemenkes Terapkan Lagi Gerakan Aksi Bergizi untuk Tekan Angka Stunting

Kompas.com - 24/10/2022, 14:35 WIB
Valmai Alzena Karla Martino,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maria Endang Sumiwi mengatakan, upaya menekan angka kasus stunting sempat terhambat akibat pandemi Covid-19.

Menurutnya, Kemenkes melakukan pencegahan stunting pada masyarakat dalam dua tahap, yakni sebelum kelahiran dan setelah kelahiran.

Salah satu pencegahan stunting sebelum kelahiran adalah pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri di sekolah.

Namun, pembelajaran jarak jauh saat pandemi menghambat pelaksanaan pemberian tablet tambah darah tersebut.

“Anak-anak sudah mulai sekolah lagi dan dengan segera kita ingin di 34 provinsi cakupan dari anak-anak yang mengonsumsi tablet tambah darah dan juga pola makan gizi seimbang itu kembali naik supaya status gizi kita kembali membaik,” kata Endang dalam acara daring, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Tekan Angka Stunting, Kemenkes Targetkan Pemberian Tablet Tambah Darah pada 12 Juta Remaja Putri

Selain itu, pencegahan stunting juga dilakukan terhadap ibu hamil sebelum kelahiran dengan memeriksa kehamilan hingga enam kali.

Namun, saat pandemi angka pemeriksaan kehamilan menurun karena masyarakat takut mendatangi pusat layanan kesehatan.

“Sekarang layanan kesehatan sudah ditata dengan baik, kontrol infeksinya baik, juga pandemi sudah menurun, sehingga kita ingin juga ini (angka pemeriksaan kehamilan) kembali naik lagi,” katanya.

Sedangkan untuk pencegahan stunting sesudah kelahiran, Endang merekomendasikan masyarakat untuk memantau berat badan anak-anak di posyandu setiap bulan untuk mengetahui adanya perlambatan pertumbuhan.

“Selama pandemi kunjungan ke posyandu juga turun. Posyandu yang buka juga turun. Nah, kita ingin sekarang ini kita kembali lagi, posyandu buka kembali, anak-anak kembali mendatangi posyandu,” tuturnya.

“Jadi, pandemi sangat berpengaruh pada intervensi stunting, dan kami ingin melakukan gerakan-gerakan. Gerakan aksi bergizi adalah gerakan yang pertama, nanti akan kita ikuti dengan gerakan-gerakan yang lain yang sedang disiapkan oleh Kementrian Kesehatan,” ujar Endang.

Sebagaimana diberitakan, Presiden Jokowi menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di 2024.

Sebelumnya, persentasi angka stunting di Indonesia menyentuh angka 37 persen pada 2014. Sementara itu, pada 2021, turun menjadi 24,4 persen.

Baca juga: Memanfaatkan Makanan Tradisional untuk Memerangi Stunting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com