JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo disinyalir memanas karena deklarasi Nasdem untuk mencalonkan Anies Baswedan sebagai presiden 2024.
Pascadeklarasi itu, Nasdem tak sekali dua kali disentil oleh partai koalisi pemerintah. Banyak pihak bahkan beranggapan, sudah waktunya Nasdem pamit dari koalisi.
Sedianya, Paloh dan Jokowi menjalin kedekatan sejak lama. Keduanya selalu tampak akrab dan kerap saling memuji.
Baca juga: Keteguhan Surya Paloh Bela Anies dan Tetap Bersama-sama Jokowi meski Istana Persilakan Pamit
Lantas, mungkinkah rencana pencapresan Anies Baswedan jadi titik perpecahan antara Paloh dengan Jokowi?
Kedekatan Paloh dengan Jokowi terjalin lebih dari delapan tahun terakhir. Paloh, dengan membawa bendera Nasdem, mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden pada dua kali pemilu, yakni tahun 2014 dan 2019.
Keduanya kerap saling melempar pujian. Jokowi juga rajin menghadiri agenda-agenda besar Nasdem.
Jokowi bahkan pernah menyebut bahwa hubungannya dengan Paloh tak hanya sebatas sahabat, tapi sudah seperti adik kakak. Mantan Wali Kota Solo itu mengaku sering curhat ke Paloh, pun sebaliknya.
"Ketua Umum Partai Nasdem, kakanda saya, abang saya, sahabat dekat saya, yang sering saya curhati dan juga beliau sering curhat ke saya," kata Jokowi saat hadir dalam acara peresmian Nasdem Tower di Jakarta, Selasa (22/2/2022).
"Dari dulu kami kan romantis. Saya dengan Bang Surya ini selalu romantis," tuturnya.
Baca juga: Surya Paloh: Dukung Ahok Dibilang Penista Agama, Dukung Anies Dibilang...
Dalam kesempatan yang sama, Paloh juga menyampaikan hal serupa. Dia menyebut, Nasdem akan terus menjadi sahabat Jokowi meski masa kepemimpinannya sebagai presiden berakhir pada 2024.
"Nasdem adalah sahabat bagi pribadinya seorang Jokowi. Arti seorang sahabat, berulang kali saya katakan, adalah bisa menerima segala kelebihan dan kekurangan yang ada," kata Paloh.
Paloh tak segan melempar puja-puji ke Jokowi. Dia mengaku mendukung Jokowi tanpa syarat pada dua kali pilpres.
Menurut dia, Indonesia seharusnya bangga punya karakter pemimpin seperti Jokowi yang begitu piawai memimpin pemerintahan dengan tetap terbuka mau menerima kritik dan masukan.
Surya bahkan menyebut, Indonesia tetap berdiri tegak dan mendapat apresiasi bangsa lainnya karena kepemimpinan Jokowi.
"Jadi tidak salah, tepat sekali sejak awal kita menyatakan mendukung Presiden Jokowi tanpa syarat," ucap Paloh.