Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Angka Stunting, Kemenkes Targetkan Pemberian Tablet Tambah Darah pada 12 Juta Remaja Putri

Kompas.com - 24/10/2022, 14:03 WIB
Valmai Alzena Karla Martino,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengadakan Gerakan Nasional Aksi Bergizi (GERMAS) untuk menekan angka stunting di Indonesia, dengan pemberian tablet penambah darah kepada seluruh remaja putri di Indonesia.

Gerakan ini akan dilaksanakan pada 26 Oktober 2022 dengan jumlah target remaja putri penerima tablet tambah darah sebanyak 12.349.190 orang.

Saat ini, jumlah remaja putri penerima tablet tambah darah telah mencapai 1.395.000 orang.

“Target penurunan stunting sudah ditetapkan pada tahun 2024 itu, kita ingin menurunkan sampai 14 persen. Tahun 2021 kita masih di 24 persen,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi dalam acara daring bertajuk "Media Briefing Gerakan Nasional Aksi Bergizi", Senin (24/10/2022).

Baca juga: Wapres Ajak Dai Terlibat Edukasi Umat soal Stunting

“Pak Jokowi sendiri mengatakan bahwa angka ini bukan angka yang mudah, tapi kalau lapangannya dikelola dengan manajemen yang baik, angka ini bukan angka yang sulit,” ujar Endang lagi.

Data Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa 23 persen bayi Indonesia dalam kondisi stunting dengan panjang badan di bawah 48 persen.

“Sisanya, 77 persen atau hampir 80 persen terjadi sesudah lahir. Sehingga perlu ada dua intervensi, yakni sebelum dan sesudah kelahiran,” katanya.

Aksi bergizi sendiri telah diatur dalam Perpres 72 tahun 2021 mengenai ketentuan remaja putri menerima tablet tambah darah agar kondisi gizi bayi sebelum lahir bisa diperbaiki.

Baca juga: Anemia Saat Hamil Bisa Berakibat Buruk pada Bayi, Ini Cara Mencegahnya

“Bahkan sejak remaja juga perlu diperbaiki asupan gizinya, karena akan terbawa sampai mereka dewasa dan memasuki fase kehamilan,” kata Endang.

Anemia diduga menjadi salah satu penyebab lahirnya bayi stunting. Oleh karenanya, pemberian tablet tambah darah disebut menjadi salah satu langkah penanganannya.

Merujuk pada data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, presentase anemia pada remaja masih sangat tinggi, yaitu di atas 20 persen. Anemia pada anak usia 5-14 tahun sebanyak 6,8 persen. Sedangkan anak usia 15-24 sebanyak 32 persen.

Jumlah remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah dalam 12 bulan terakhir sekitar 76,2 persen. Tetapi, hanya 1,4 persen yang mengonsumsi tablet tambah darah sesuai anjuran.

"Gerakan ini adalah hal penting untuk meningkatkan konsumsi TTD (tablet tambah darah) pada remaja putri sekaligus memperbaiki perilaku mengonsumsi gizi seimbang," ujar Endang.

Baca juga: Memanfaatkan Makanan Tradisional untuk Memerangi Stunting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com