Salin Artikel

Sempat Terhambat Pandemi, Kemenkes Terapkan Lagi Gerakan Aksi Bergizi untuk Tekan Angka Stunting

Menurutnya, Kemenkes melakukan pencegahan stunting pada masyarakat dalam dua tahap, yakni sebelum kelahiran dan setelah kelahiran.

Salah satu pencegahan stunting sebelum kelahiran adalah pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri di sekolah.

Namun, pembelajaran jarak jauh saat pandemi menghambat pelaksanaan pemberian tablet tambah darah tersebut.

“Anak-anak sudah mulai sekolah lagi dan dengan segera kita ingin di 34 provinsi cakupan dari anak-anak yang mengonsumsi tablet tambah darah dan juga pola makan gizi seimbang itu kembali naik supaya status gizi kita kembali membaik,” kata Endang dalam acara daring, Senin (24/10/2022).

Selain itu, pencegahan stunting juga dilakukan terhadap ibu hamil sebelum kelahiran dengan memeriksa kehamilan hingga enam kali.

Namun, saat pandemi angka pemeriksaan kehamilan menurun karena masyarakat takut mendatangi pusat layanan kesehatan.

“Sekarang layanan kesehatan sudah ditata dengan baik, kontrol infeksinya baik, juga pandemi sudah menurun, sehingga kita ingin juga ini (angka pemeriksaan kehamilan) kembali naik lagi,” katanya.

“Selama pandemi kunjungan ke posyandu juga turun. Posyandu yang buka juga turun. Nah, kita ingin sekarang ini kita kembali lagi, posyandu buka kembali, anak-anak kembali mendatangi posyandu,” tuturnya.

“Jadi, pandemi sangat berpengaruh pada intervensi stunting, dan kami ingin melakukan gerakan-gerakan. Gerakan aksi bergizi adalah gerakan yang pertama, nanti akan kita ikuti dengan gerakan-gerakan yang lain yang sedang disiapkan oleh Kementrian Kesehatan,” ujar Endang.

Sebagaimana diberitakan, Presiden Jokowi menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di 2024.

Sebelumnya, persentasi angka stunting di Indonesia menyentuh angka 37 persen pada 2014. Sementara itu, pada 2021, turun menjadi 24,4 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/24/14352191/sempat-terhambat-pandemi-kemenkes-terapkan-lagi-gerakan-aksi-bergizi-untuk

Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke