Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Buka Kemungkinan Periksa Eks Kapolda Jawa Timur atas Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 13/10/2022, 11:03 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membuka kemungkinan meminta keterangan mantan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta terkait tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan.

Komisioner Komnas HAM bidang Penyuluhan Beka Ulung Hapsara mengatakan, pemanggilan tersebut kemungkinan diperlukan jika perkembangan penyelidikan Tragedi Kanjuruhan ini mengarah kepada Nico.

"Kita lihat nanti, karena kami sedang mengembangkan semua, tidak tertutup kemungkinan kalau memang dibutuhkan tentu saja Pak Nico sebagai mantan Kapolda Jatim kita mintai keterangan," ujar Beka di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: Komnas HAM Nilai PSSI Harus Ikut Tanggung Jawab Atas Tragedi Kanjuruhan

Namun demikian, Beka mengatakan, sampai saat ini, keterangan dari Kapolda Jatim yang dicopot dari jabatannya pada 10 Oktober 2022 itu belum diperlukan.

Adapun Komnas HAM saat ini berfokus pada para pihak penyelenggara pertandingan, seperti Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai lembaga tertinggi sepak bola di Indonesia.

Kemudian, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai pelaksana, dan broadcaster atau stasiun tv Indosiar sebagai lembaga penyiaran resmi Liga 1.

Baca juga: Komnas HAM Ragukan Tudingan Pengaruh Miras dalam Tragedi Kanjuruhan

Ketiga pihak tersebut akan diperiksa hari ini secara maraton. PT LIB diperiksa pukul 10.00 WIB, kemudian disusul Indosiar pukul 14.00 dan PSSI pukul 13.00 WIB.

Beka menjelaskan, permintaan keterangan akan berfokus pada peran setiap pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan Arema melawan Persebaya.

"Yang kedua juga soal bagaimana tanggung jawab masing-masing pihak tersebut, termasuk juga tata kelola persepakbolaan di Indonesia," ucap Beka.

Baca juga: Komnas HAM Dalami Peran PT LIB, PSSI hingga Broadcaster dalam Tragedi Kanjuruhan

PSSI sebagai lembaga tertinggi sepak bola Indonesia, kata Beka, tentu memiliki tanggung jawab yang besar dalam Tragedi Kanjuruhan ini.

Sedangkan PT LIB akan ditanya terkait tanggung jawab pelaksanaan kompetisi.

"Sementara broadcaster lebih bagaimana kemudian soal kebijakan jam tayang dan lain sebagainya," papar dia.

Sebagaimana diketahui, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) menelan banyak korban jiwa dan korban luka.

Hingga Selasa (11/10/2022), tercatat 132 orang meninggal dunia. Sementara itu, ratusan korban lainnya luka ringan hingga berat.

Banyaknya korban yang jatuh diduga karena kehabisan oksigen dan berdesakan setelah aparat menembakkan gas air mata ke arah tribune.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com