Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendrar Prihadi Dilantik Jadi Kepala LKPP, PDI-P Nilai sebagai Bentuk Apresiasi

Kompas.com - 10/10/2022, 15:42 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menilai, pelantikan Hendrar Prihadi atau Hendi sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) merupakan apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hendi yang sebelumnya Wali Kota Semarang dua periode itu dinilai mampu membawa perubahan signifikan Kota Semarang.

"(Perubahan itu ditinjau) dari penataan tata ruang, manajemen pemerintahan dengan pelayanan publik yang memuaskan, kebijakan anggaran yang berpihak pada rakyat dan juga Pak Hendi telah meletakkan dasar sistem procurement yang akuntable dan transparan," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Hasto mengemukakan, prestasi Hendi itu tidak didapat secara instan.

Baca juga: Alasan Jokowi Pilih Hendrar Prihadi Jadi Kepala LKPP

Hendi yang merupakan kader PDI-P itu juga disebut mendapatkan gemblengan dari partai. Ia disiapkan untuk menjadi seorang calon pemimpin.

"Hendi lahir melalui proses kaderisasi kepemimpinan melalui sekolah partai," kata Hasto.

Belakangan, Hendi juga dikabarkan bakal dicalonkan PDI-P sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 2024.

Hasto tak menjawab gamblang bahwa pelantikan sebagai LKPP adalah salah satu langkah partai mewujudkan persiapan untuk Hendi.

Menurutnya, PDI-P akan melihat terlebih dulu kinerja Hendi di LKPP ke depan.

"Dengan posisi yang baru, tentu saja Pak Hendi harus menunjukkan kinerja terlebih dahulu, dan mewujudkan peningkatan kinerja secara kolektif kelembagaan LKPP yang dipimpinnya," ujar Hasto.

Baca juga: Jokowi Lantik Hendrar Prihadi Jadi Kepala LKPP 2022-2027

Hasto menambahkan, selain Hendi, PDI-P memiliki banyak kader-kader potensial untuk calon gubernur (cagub) DKI.

Menurut Hasto, kader-kader itu juga diklaim telah teruji di lapangan.

Namun, Hasto tak menyebutkan siapa saja kader yang tengah disiapkan sebagai cagub DKI selain Hendi itu.

Sebelumnya, pada kesempatan yang lain, Hasto sempat menyebutkan siapa saja kader PDI-P yang potensial menjadi cagub DKI Jakarta.

Mereka adalah Menteri Sosial (Mensos) yang juga merupakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma), Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi), serta Menteri PAN-RB yang merupakan mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

"Ya kemarin ada yang mengusulkan Bu Risma, ada yang mengusulkan Pak Hendi, ada yang mengusulkan Pak Anas Ini kan kepala daerah-kepala daerah yang muncul dari bawah," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta pada 22 September.

Hasto mengatakan, mereka telah dilatih dan digembleng oleh partai untuk menjadi kepala daerah yang bagus. Salah satu proses penggemblengannya, dilakukan di Sekolah Partai PDI-P.

Baca juga: Profil Hendrar Prihadi, Ketua LKPP yang Disebut Jadi Bakal Cagub DKI Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com