Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2022, 11:13 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga bulan berlalu, kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih terus bergulir.

Kasus ini pertama kali terungkap ke publik pada 11 Juli 2022, tiga hari setelah Yosua ditembak di rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Perkembangan terbaru, kasus ini segera masuk ke meja hijau. Ferdy Sambo dan para tersangka lainnya sebentar lagi diadili atas perbuatan mereka.

Baca juga: Hari Ini, Kejagung Akan Serahkan Dakwaan Ferdy Sambo dkk ke PN Jakarta Selatan

Segera disidang

Minggu lalu, Polri telah melimpahkan berkas perkara para tersangka kasus kematian Brigadir J ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

Dalam waktu dekat, berkas tersebut akan dilimpahkan Kejagung ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Pelimpahan berkas rencananya digelar pada Senin (10/10/2022).

Pihak PN Jaksel sendiri telah menyatakan siap menyidangkan para terdakwa kasus Brigadir J.

Menurut Humas PN Jaksel Djuyamto, sidang akan digelar paling lama sepekan setelah berkas diterima dan majelis hakim yang akan menyidangkan ditetapkan.

"Persidangan dilaksanakan kira-kira satu Minggu pasca ditetapkan majelis hakimnya," kata Djuyamto kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Sidang Perdana Ferdy Sambo dkk Dilaksanakan Paling Lama Sepekan Setelah Majelis Hakim Ditetapkan

Setelah pihak pengadilan menerima berkas perkara tersebut, kata Djuyamto, Ketua PN Jaksel bakal menunjuk majelis hakim yang akan menyidangkan perkara tersebut.

"Dan majelis hakim yang ditunjuk akan menetapkan hari sidangnya," terang dia.

Menurut Djuyamto, pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan, mulai dari administrasi penerimaan berkas perkara hingga koordinasi pengamanan persidangan.

"Persiapan-persiapan sudah dilakukan baik secara teknis administrasi penerimaan berkas pelimpahan," katanya.

Pemeriksaan Brigjen Hendra

Senin (10/10/2022), pihak kepolisian juga berencana menyampaikan hasil penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi penggunaan jet pribadi oleh eks Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.

Brigjen Hendra merupakan satu di antara tujuh tersangka obstruction of justice atau tindakan menghalangi penyidikan kasus Brigadir J.

Oleh Indonesia Police Watch (IPW), Hendra dan rombongan polisi lainnya disebut menggunakan jet pribadi ketika bertolak ke rumah duka keluarga Brigadir J di Jambi, Juli lalu.

Baca juga: Kata Maaf Pertama Ferdy Sambo ke Keluarga Brigadir J, 3 Bulan Setelah Penembakan...

Halaman Berikutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bertemu Sekjen PBB, Presiden Jokowi Bahas Aksi Iklim dan Situasi di Gaza

Bertemu Sekjen PBB, Presiden Jokowi Bahas Aksi Iklim dan Situasi di Gaza

Nasional
Kampanye Hari Ini, Anies Seharian di Sumut, Muhaimin ke Mojokerto

Kampanye Hari Ini, Anies Seharian di Sumut, Muhaimin ke Mojokerto

Nasional
Kapitalisme dan Kuasa Oligarki Berkedok Demokrasi

Kapitalisme dan Kuasa Oligarki Berkedok Demokrasi

Nasional
Jika Kalah Lagi di Pilpres, Prabowo: Saya Akan Naik Gunung, Pensiun

Jika Kalah Lagi di Pilpres, Prabowo: Saya Akan Naik Gunung, Pensiun

Nasional
Ungkap Sosok di Balik Materi Kampanye, Prabowo: Tim Saya adalah Tim Pak Jokowi...

Ungkap Sosok di Balik Materi Kampanye, Prabowo: Tim Saya adalah Tim Pak Jokowi...

Nasional
Ganjar Kampanye di Lombok dan Kendari Hari Ini, Mahfud Fokus di Jawa Timur

Ganjar Kampanye di Lombok dan Kendari Hari Ini, Mahfud Fokus di Jawa Timur

Nasional
Prabowo Doa Bersama Kiai di Banten Hari Ini, Gibran ke CFD Jakarta

Prabowo Doa Bersama Kiai di Banten Hari Ini, Gibran ke CFD Jakarta

Nasional
Perubahan Format Debat Cawapres Dinilai Meleset dari Tujuan

Perubahan Format Debat Cawapres Dinilai Meleset dari Tujuan

Nasional
Format Debat Cawapres Mestinya Diubah Lebih Mutakhir, Bukan Picu Polemik

Format Debat Cawapres Mestinya Diubah Lebih Mutakhir, Bukan Picu Polemik

Nasional
Kritik Perubahan Format Debat Cawapres, Cak Imin: Kalau Pemilu Mau Baik Ya Adu Gagasan

Kritik Perubahan Format Debat Cawapres, Cak Imin: Kalau Pemilu Mau Baik Ya Adu Gagasan

Nasional
[POPULER NASIONAL] TKN Prabowo-Gibran Sebut Megawati Panik | TPN Ganjar-Mahfud Anggap Penghilangan Debat Cawapres Akal-akalan KPU

[POPULER NASIONAL] TKN Prabowo-Gibran Sebut Megawati Panik | TPN Ganjar-Mahfud Anggap Penghilangan Debat Cawapres Akal-akalan KPU

Nasional
Tanggal 5 Desember Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Desember Memperingati Hari Apa?

Nasional
Cak Imin Sebut Hubungannya dengan Anies Seperti Soekarno-Hatta: Saling Menopang

Cak Imin Sebut Hubungannya dengan Anies Seperti Soekarno-Hatta: Saling Menopang

Nasional
TKN: 60 Bu Nyai dan Majelis Taklim Jateng Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

TKN: 60 Bu Nyai dan Majelis Taklim Jateng Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Nasional
Ceritakan Pengalaman Kalah Pemilu Berkali-kali, Prabowo: Kalau Rakyat Tak Memberi Mandat ya Tak Masalah

Ceritakan Pengalaman Kalah Pemilu Berkali-kali, Prabowo: Kalau Rakyat Tak Memberi Mandat ya Tak Masalah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com