Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Anies Tak Cukup Signifikan Gaet Suara Nasdem di Jawa Barat

Kompas.com - 07/10/2022, 10:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, pengaruh pengusungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) tak berdampak signifikan untuk meraup suara Nasdem di wilayah yang lemah.

Adapun wilayah yang lemah suara Nasdem terdapat di Jawa Barat.

Pada survei Mei 2021, suara Nasdem di Jawa Barat 0,4 persen. Pada Agustus 2022, hanya mengalami peningkatan menjadi 1,7 persen.

Baca juga: SMRC: Efek Deklarasikan Anies Capres, Suara Nasdem di Indonesia Bagian Timur Turun Tajam

"Ada kenaikan, tapi tidak begitu signifikan, 0,4 persen ke 1,7 persen dukungan dari pemilih Jawa Barat kepada Nasdem," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam tayangan Youtube SMRC TV, Kamis (6/10/2022).

Padahal, menurut Deni, Nasdem telah mempertimbangkan matang-matang untuk mencalonkan Anies.

Kuat dugaan, menurutnya, Nasdem ingin menambal suara yang lemah di wilayah tersebut sehingga mengusung Anies.

Baca juga: Mutiara Baswedan dan Suaminya Ikut Temani Anies Temui AHY di Kantor DPP Demokrat

"Ya, saya kira itu hal yang pasti dipikirkan oleh para elite Nasdem, ketika mencalonkan Anies. Pencalonan Anies oleh Nasdem saya kira diharapkan bisa memperkuat Nasdem di wilayah yang selama ini mereka lemah," jelasnya.

Berkaca hasil survei Agustus, SMRC belum melihat harapan Nasdem itu terwujud yaitu menguatkan suara di wilayah yang lemah.

"Jadi kalau selama ini diharapkan ada kenaikan dukungan yang signifikan dari pemilih di Jawa Barat kepada Nasdem, kita belum melihat indikasi yang kuat itu terjadi pada Nasdem setidaknya sampai survei di Agustus 2022," imbuh dia.

Baca juga: Ratusan Kader Demokrat Sambut Kedatangan Anies Baswedan

Sementara itu, pada saat yang sama, survei menunjukkan terjadinya penurunan suara Nasdem di wilayah tertingginya yaitu Indonesia timur.

Sebelumnya, pada surve periode Mei 2021, suara Nasdem di Indonesia timur tercatat 10,8 persen.

Namun, suara itu mengalami penurunan menjadi 3,9 persen pada Agustus 2022.

"Yang kelihatan lebih jelas adalah merosotnya dukungan dari pemilih di Indonesia bagian timur kepada Nasdem secara signifikan," tambah Deni.

Sekadar informasi, survei dilakukan dengan wawancara lapangan pada 5-13 Agustus 2022.

Baca juga: Sambutan Meriah Saat Anies Tiba di Kantor Demokrat, Kader Serukan Yo Ayo Anies-AHY Pasti Menang

Populasi dalam survei diketahui sebanyak 1.053 orang.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar lebih kurang 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com