JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mengatakan, Indonesia bisa menjadikan pembangunan Kota Sejong sebagai referensi dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal itu disampaikan Presiden Yoon saat menggelar konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo usai keduanya bertemu di Kantor Kepresidenan Yongaan di Seoul, Kamis (28/7/2022).
"Pengalaman Korsel dalam pembangunan Kota Sejong bisa dijadikan referensi yang baik bagi Indonesia," ujar Presiden Yoon dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden.
Kota Sejong diketahui merupakan ibu kota definitif kedua bagi Korsel.
Kota tersebut mulai dikembangkan pada 2007 dan dibuka pada 2012. Pada 2015 sejumlah kementerian dipindahkan dari Kota Seoul ke Kota Sejong.
Presiden Yoon melanjutkan, Korsel dan Indonesia sudah sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam pembangunan IKN.
Presiden Yoon juga mengungkapkan, dalam pertemuan puncak hari ini, kedua negara menyepakati amendemen MoU pemindahan dan pembangunan IKN.
"Hal ini akan menjadi fondasi bagi perusahaan-perusahaan Korsel untuk berkontribusi besar dalam pembangunan IKN. Pada pembangunan infrastruktur, SPBE atau sistem pemerintahan berbasis elektronik, pembangunan smart city di ibu kota baru Indonesia," jelasnya.
Dalam keterangan pers secara terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Korsel sepakat bekerja sama dalam pembangunan infrastruktur IKN.
Ada empat kerja sama bidang infrastruktur yang disepakati.
Pertama yakni pemberian hibah pembangunan water purification plan atau instalasi pemurnian air.
"Kementerian Lingkungan Korsel akan membantu melalui grant atau hibah, pembangunan namanya water purification plan. Itu dengan kapasitas 300 liter per detik," ujar Basuki dalam keterangan pers secara daring dari Seoul.
Baca juga: Bahlil: Investor dari Korsel Silahkan Datang Bawa Modal dan Teknologi, Kami Siap Fasilitasi...
Basuki menuturkan, pihaknya telah meninjau lokasi penerapan fasilitas tersebut di Korsel.
Dengan fasilitas itu, kata Basuki, dapat dihasilkan air siap minum yang berkualitas.
"Karena produk hasilnya (pemurnian) dilakukan (proses) ozonisasi," ungkap Basuki.