Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Diprediksi Masih Akan Terus Naik, Berpotensi Lewati Puncak Varian Delta

Kompas.com - 23/07/2022, 12:35 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman berpendapat, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang terjadi beberapa waktu belakangan belum mencapai puncak.

Dia memprediksi, angka kasus harian virus corona akan terus naik dalam beberapa minggu ke depan.

"Tampaknya potensinya masih 2 minggu ke depan masih harus kita waspadai dan seperti yang saya sampaikan dalam beberapa kesempatan puncak itu kemungkinan besar bukan di akhir Juli," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (23/7/2022).

Baca juga: Ancaman Omicron BA.2.75, Testing dan Tracing Indonesia Dinilai Belum Ideal

Dicky mengatakan, lamanya puncak kasus disebabkan karena karakter virus Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 yang bukan hanya bisa menginfeksi orang yang belum divaksinasi, tetapi juga yang sudah menerima vaksin.

Bahkan, subvarian yang kini mendominasi kasus Covid-19 di tanah air ini juga menginfeksi ulang orang-orang yang sebelumnya sudah pernah terpapar virus corona.

Belum lagi, kini muncul subvarian Omicron baru yang disebut BA.2.75 atau Centaurus.

Pesatnya mutasi varian virus ini diprediksi akan menyebabkan pandemi di tanah air bertahan lama setidaknya dalam 2-3 bulan ke depan.

"Dalam konteks Indonesia kita masih mengalami potensi kerawanan menurut saya sampai awal Oktober, atau setidaknya akhir September," ujarnya.

Baca juga: Mengenal Gejala Infeksi Subvarian Omicron BA.2.75 Centaurus

Menurut Dicky, saat pandemi gelombang 4 nanti mencapai puncak, sangat mungkin jumlah kasus Covid-19 harian meledak, bahkan melewati jumlah kasus saat gelombang Delta.

Sebabnya, Omicron subvarian BA.4, BA.5, dan BA.2.75 punya kemampuan menginfeksi berulang kali.

Namun demikian, oleh karena masyarakat sudah banyak yang divaksin, dia bilang, potensi angka kesakitan dan jumlah pasien meninggal kemungkinan kecil.

"Jadi gelombang yang saat ini kita hadapi adalah gelombang kasus infeksi yang akan banyak orang terinfeksi, tapi tidak semuanya masuk rumah sakit, tidak semuanya bergejala, bahkan mayoritas nggak bergejala, dan sedikit sekali bahkan yang mengalami kematian," terang Dicky.

Kendati demikian, Dicky mengatakan, masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kemungkinan.

Vaksinasi booster juga harus dipercepat. Bahkan, kata dia, pemerintah harus mulai memikirkan vaksinasi dosis keempat.

"Booster dosis keempat ini untuk melindungi orang-orang yang sudah lebih dari 3 bulan, 4 bulan yang lalu mendapatkan dosis ketiganya terutama di kelompok rawan atau beresiko baik dari sisi tubuh maupun dari sisi pekerjaan," kata Dicky.

Baca juga: Wamenkes: Ada Tiga Kasus Omicron BA.2.75, Semua Sederhana

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com