Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Sarankan Jemaah Haji Karantina di Rumah 5 Hari Sepulang dari Arab Saudi

Kompas.com - 19/07/2022, 16:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menyarankan jemaah haji melakukan karantina mandiri selama 5 hari di rumah sepulangnya dari Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi.

Dia beranggapan, karantina ini dibutuhkan untuk mencegah penularan penyakit menular, termasuk Covid-19.

Karantina dilakukan secara mandiri sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang memperbolehkan jemaah langsung pulang ke rumah tanpa karantina terpusat.

Baca juga: 2.805 Jemaah Haji Pulang Hari Ini, Berikut Jadwalnya...

 

Kemenkes juga mengimbau jemaah untuk melakukan observasi selama 21 ke depan.

"Yang bersangkutan ini karantina. Tidak usah sampai 2 minggu, 5 hari sudah cukup dan sekaligus yang bersangkutan istirahat dulu juga," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

Menurut Dicky, Pusat Kesehatan Haji Kemenkes perlu mengoordinasi masa karantina mandiri ini kepada para jemaah sebelum kembali ke kota masing-masing.

"Diberitahu bahwa enggak boleh dulu hajatan atau apa, di rumah dulu dan meminimalisir kontak sembari puskesmas atau dinkes setempat memantau dan dilapori kondisi-kondisinya," ucap Dicky.

Baca juga: Kemenag: Bertambah 2, Total Jemaah Haji Wafat Capai 61 Orang

Dicky berujar, karantina ini melengkapi observasi kesehatan yang dilakukan pemerintah kepada para jemaah haji setibanya di Indonesia. Observasi kesehatan itu meliputi pemeriksaan suhu dan pengecekan lainnya.

Pengecekan suhu dilakukan menggunakan thermal scanner dan thermal gun, serta melakukan observasi terhadap jemaah di debarkasi untuk melihat tanda dan gejala penyakit.

Jika terdapat jemaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, maka jemaah perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui tes PCR.

Apabila hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Yang jelas mereka harus diobservasi dahulu di asrama haji. Tidak mesti berhari-hari, setidaknya 6-8 jam pertama itu disediakan tempat yang layak dengan testing. Kalau memungkinkan, PCR disediakan oleh pemerintah tentu jauh lebih baik," ucap Dicky.

Sedangkan bagi yang positif Covid-19, jemaah harus melakukan karantina terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah.

Baca juga: Kemenkes: 58 Jemaah Haji Meninggal Dunia, Penyakit Jantung Jadi Penyebab Terbanyak

 

Dicky menyebut, karantina juga harus dijalankan bagi yang bergejala maupun yang berkontak dengan penderita.

Oleh karena itu dia meminta Pusat Kesehatan Haji menyiapkan rumah sakit darurat di dekat asrama haji.

"Tentu harus dikelola baik karena ini bicara jemaah haji yang sudah lelah. Sehingga bila memungkinkan di setiap embarkasi atau debarkasi ada RS darurat khusus. Jadi jangan dicampur dengan yang lain karena bagaimana pun jemaah haji datang dari tempat orang berkumpul dari berbagai negara," jelas Dicky.

Baca juga: Pemerintah Minta Saudi Tambah Jatah Air Zamzam Jemaah Haji Indonesia

Sebagai informasi, sebanyak 2.805 orang jemaah haji akan pulang kembali ke Indonesia hari ini, Selasa 19 Juli, melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Jemaah haji itu merupakan kelompok terbang dari 7 kloter ke 5 embarkasi, yakni embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) , Jakarta-Bekasi (JKS), Solo (SOC), Padang (PDG) , dan Surabaya (SUB).

Adapun jumlah jemaah yang sudah tiba di Tanah Air mencapai belasan ribu orang, dengan rincian jemaah haji reguler sebanyak 11.588 orang dan jemaah haji khusus sebanyak 1.759 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com