Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IKN Rentan Ancaman Serangan Udara, Jenderal Andika Akui TNI Kekurangan Alutsista

Kompas.com - 23/05/2022, 18:40 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengakui, TNI kekurangan alat utama sistem pertahanan persenjataan (alutsista).

Hal itu disampaikan Andika ketika ditanya mengenai kajian Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) yang menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN) mempunyai kerentanan tinggi terhadap ancaman yang bersumber dari udara.

“Memang kalau dilihat dari alutsista kita memang masih kurang banyak sekali. Bukan hanya di udara, tetapi juga di matra darat dan matra laut,” kata Andika di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (23/5/2022).

Baca juga: Panglima TNI Tegaskan Akan Proses Hukum Jika Ada Prajurit yang Terlibat Penyelundupan Senjata di Sangihe

Andika menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang memberikan apa pun jenis alutsistanya untuk digunakan TNI.

Menurut dia, pengadaan yang ada menjadi gambaran kemampuan negara dalam menghadirkan alutsista.

“Pemerintah juga sudah berusaha memberikan yang terbanyak sesuai dengan kondisi keuangan, kan dari tahun ke tahun biasanya selalu ada naik turun dan itu semua juga akan berpengaruh kepada sasaran,” kata Andika.

Di sisi lain, Andika mengatakan, tidak ada pemerintah yang kemudian tak berusaha secara maksimal dalam memberikan anggaran pengadaan alutsista, termasuk pemerintah Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Panglima TNI Sowan ke Ketum PBNU Gus Yahya

Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto menyatakan, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur perlu disertai perubahan paradigma pertahanan.

Sebab, selama ini, pertahanan Indonesia selama ini lebih berfokus pada pertahanan darat.

“Pemindahan ibu kota perlu disertai dengan perubahan paradigma pertahanan. Selama ini, pertahanan Indonesia cenderung berfokus pada pertahanan berbasis darat dengan mengandalkan strategi pertahanan mendalam (in-depth defense),” kata Andi dalam orasi ilmiah di Kantor Lemhannas, Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Menurut Andi, paradigma ini tidak lagi optimal karena tidak sejalan dengan posisi geografis serta topografi wilayah Ibu Kota Nusantara.

Baca juga: Kelakar Gus Yahya ke Panglima TNI: Jangan-jangan Pak Andika NU Juga

Secara geografis, kata Andi, Nusantara memiliki kerentanan tinggi terhadap ancaman eksternal. Ancaman eksternal tersebut khususnya yang bersumber dari udara.

“Oleh karena itu, kapasitas anti-access/area-denial (antiakses/penolakan area) di sekitar IKN perlu diperkuat,” kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com