Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pinsar: Jagung Lokal Penuhi Kebutuhan Utama Pakan Ayam Petelur Nasional

Kompas.com - 30/04/2022, 19:57 WIB
Aningtias Jatmika,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Presidium Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional atau PPN Yudianto Yosgiarso mengatakan, pihaknya mendukung pengembangan budidaya jagung lokal yang didorong oleh pemerintah.

Pasalnya, hal tersebut juga dapat menyokong peningkatan produksi telur nasional.

Yudianto menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat partisipasi konsumsi telur masyarakat Indonesia mencapai 92,2 persen.

“Artinya, sekitar 92 persen penduduk Indonesia mengonsumsi telur. Angka ini juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan partisipasi konsumsi daging sapi yang hanya sekitar 7,43 persen,” ujar Yudianto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/4/2022).

Masih merujuk data BPS, komponen pakan berkontribusi hingga 70,97 persen dalam biaya produksi budi daya ayam ras petelur.

(Baca juga: Jelang Lebaran, Kementan Pastikan Stok dan Harga Bahan Pangan Pokok di Bengkulu Aman)

“Dari jumlah pakan yang dibutuhkan, jagung berkontribusi sekitar 50-55 persen. Hal ini menunjukkan bahwa jagung lokal merupakan komponen vital dalam budi daya tersebut,“ jelas Yudianto.

Yudianto pun menjelaskan, salah satu kelebihan jagung lokal adalah faktor kesegaran (freshness). Kualitas ini bisa membantu ayam ras petelur menghasilkan telur berwarna coklat kekuningan. Warna ini cenderung lebih disukai konsumen telur Indonesia.

Selain itu, jagung lokal juga lebih terjangkau ketimbang jagung impor. Dengan membeli jagung lokal, pembudi daya ayam ras petelur tidak akan mengalami kesulitan dalam permodalan.

Yudianto menjelaskan, pengembangan jagung tidak sekadar diperlukan untuk bahan pakan. Bersama anggota assosiasinya, dia pun berharap, pengembangan produksi telur dapat berjalan seiring dengan pengembangan jagung demi meningkatan pendapatan dan pengembangan ekonomi pedesaan.

(Baca juga: TKDN Ditargetkan Capai 50 Persen, Mentan SYL: Kementan Butuh Kerja Sama UMKM)

“Peningkatan pendapatan di pedesaan juga menjadi faktor penting untuk meningkatkan permintaan telur,” kaya Yudianto.

Menurut dia, peningkatan daya beli dapat mendorong konsumsi telur masyarakat. Dengan demikian, produksi budi daya ayam ras petelur juga berkembang.

“Saya optimistis bahwa hal tersebut bisa tercapai asalkan seluruh stakeholder yang terlibat bisa bahu-membahu dengan visi yang sama,” imbuh Yudianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com