Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya Politik di Indonesia

Kompas.com - 17/02/2022, 00:30 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Budaya politik adalah keseluruhan pandangan-pandangan politik, seperti norma, pola orientasi terhadap politik, dan pandangan hidup pada umumnya.

Budaya politik mengutamakan dimensi psikologis dari suatu sistem politik, yaitu sikap-sikap, sistem kepercayaan, simbol-simbol yang dimiliki oleh individu, harapan-harapan dan beroperasi dalam seluruh masyarakat.

Bentuk budaya politik dalam sebuah masyarakat dipengaruhi oleh sejarah perkembangan dari sistem, agama yang ada dalam masyarakat tersebut, kesukuan, status sosial, konsep kekuasaan, dan kepemimpinan.

Almond dan Powell mengklasifikasikan budaya politik ke dalam tiga hal, yakni:

  • Budaya Politik Parokial: Budaya politik yang level partisipasinya sangat rendah.
  • Budaya Politik Kaula: suatu komunitas atau masyarakat yang cukup maju baik sosial maupun ekonomi, tetapi sikapnya pasif terhadap politik.
  • Budaya politik partisipan: budaya politik di mana kesadaran masyarakatnya sangat tinggi untuk aktif dalam aktivitas politik.

Sosial kemasyarakatan di Indonesia terbagi ke dalam kelompok atau kategori yang berbeda-beda dan sangat beragam. Sehingga, keberagaman ini sangat mempengaruhi budaya politik di Indonesia.

Baca juga: Budaya Politik: Definisi dan Tipe-Tipenya

Budaya Politik Campuran atau Mixed Political Culture

Budaya politik partisipan di Indonesia sudah sangat terlihat. Tolak ukurnya adalah level partisipasi politik masyarakat pada aktivitas politik semakin tinggi, baik berupa tuntutan maupun dukungan terhadap pemerintah. Sebagian besar masyarakatnya sudah tersosialisasikan dengan baik dalam bidang politik.

Akan tetapi, masih ada masyarakat yang tidak berdaya dalam memengaruhi pembuatan kebijakan. Masyarakat ini didominasi oleh individu yang marginal atau terpinggirkan, masyarakat yang tingkat perekonomiannya masih rendah, dan tingkat pendidikan yang rendah.

Oleh karena itu, budaya politik masyarakat Indonesia termasuk kategori budaya politik campuran atau mixed political culture antara budaya politik partisipan dan budaya politik kaula-parokial.

Budaya politik partisipan banyak terlihat di kota-kota besar, seperti Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Palembang, Medan, dan kota metropolitan lainnya. Sedangkan budaya politik kaula-parokial masih ditemukan di daerah pedesaan atau terpencil.

Ikatan Kesukuan atau Primordial

Ikatan kesukuan atau primordial terhadap budaya daerah secara berlebihan terlihat masih mendominasi dan sangat kuat dalam kehidupan budaya politik Indonesia. Seperti, agama tertentu, suku bangsa dan ras, marga, serta sifat keaderahan.

Oleh karena itu, elit politik sering memanfaatkan ikatan kedaerahan ini untuk tujuan politiknya yaitu mendapatkan dukungan dalam pemilihan umum.

Baca juga: Pengamat: Wali Kota Tangsel yang Baru Harus Hapus Budaya Politik Dinasti

Sikap "bapakisme"

Budaya politik di Indonesia juga cenderung masih memperlihatkan sikap "bapakisme" yaitu sikap ABS atau asal bapak senang. Sementara, pejabat publik masih berorientasi kepada kekuasaan semata daripada pengabdian kepada masyarakat.

Sikap bapakisme diperparah dengan kondisi partai politik yang tidak lagi berdasar pada ideologi perjuangan politiknya, tetapi lebih bersifat pragmatis.

Pada akhirnya, rakyat selalu menjadi obyek politik dan kekuasaan, bukan subyek kekuasaan seperti yang diharapkan oleh demokrasi.

 

Referensi

  • Budiardjo, Miriam. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  • Harnawansyah Fadhillah. 2020. Sistem Politik Indonesia. Surabaya: Scopindo Media Pustaka
  • Rusadi Kantaprawira. 1988. Sistem Politik Indonesia Suatu Model Pengantar. Bandung: CV Sinar Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com