Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Ingin Pendidikan Antikorupsi Ditanamkan pada Anak Sejak Dini

Kompas.com - 20/11/2021, 13:44 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ingin pendidikan anti korupsi ditanamkan pada anak-anak sejak dini.

Hal itu disampaikan Ketua KPK Firli Bahuri dalam peringatan Hari Anak Dunia, Sabtu (20/11/2021).

“Penting bagi kita untuk senantiasa menanamkan nilai-nilai anti korupsi agar mata batin ini dapat melihat jernih, korupsi adalah jalan maksiat yang hanya menyuguhkan kenikmatan sesaat,” tutur Firli dalam keterangan tertulis.

Firli berpandangan bahwa kinerja KPK saja tak cukup untuk memberantas korupsi.

Baca juga: KPK Sebut Ada 318 Peraturan Kepala Daerah Terkait Pendidikan Antikorupsi

Namun, peran masyarakat terutama keluarga, sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan pola pikir anti korupsi pada anak-anak sebagai generasi penerus.

“Keluarga sebagai bagian dari basis masyarakat adalah sasaran inti gerakan perubahan sosial budaya masyarakat Indonesia agar tak melihat korupsi sebagai budaya apalagi kebiasaan,” ucap dia.

Maka saat ini, lanjut Firli, KPK membuat berbagai program anti korupsi untuk keluarga seperti gerakan Penyuluhan Anti Korupsi (PAK), menerbitkan buku bertema Membangun Gen Aksi dari Keluarga Jujur Keluarga Bahagia, Panduan Menumbuhkan Kejujuran pada Anak Sejak Dini, serta Panduan Pelaksanaan Program Pencegahan Korupsi Berbasis Keluarga.

“Secara eksplisit kami gambarkan bahwa dari sebuah keluarga perubahan sikap, perilaku masyarakat akan terjadi dan memunculkan tatanan sosial kultural baru yang melihat korupsi sebagai musuh bersama,” paparnya.

Baca juga: Pernyataan Bupati Banyumas soal OTT KPK Dinilai Perlu Disikapi dengan Pendidikan Antikorupsi

Terakhir Firli menyebut bahwa menangkap koruptor adalah tugas KPK dan aparat penegak hukum lainnya.

Namun tanggung jawab menanamkan budaya anti korupsi merupakan tugas bersama seluruh masyarakat Indonesia.

“Insya Allah seluruh upaya dan daya KPK bersama elemen bangsa dalam melindungi generasi penerus bangsa dari bahaya laten korupsi yang menggurita di negeri ini masa depan republik, cita-cita dan tujuan negara dapat benar-benar terwujud,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com