JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ingin pendidikan anti korupsi ditanamkan pada anak-anak sejak dini.
Hal itu disampaikan Ketua KPK Firli Bahuri dalam peringatan Hari Anak Dunia, Sabtu (20/11/2021).
“Penting bagi kita untuk senantiasa menanamkan nilai-nilai anti korupsi agar mata batin ini dapat melihat jernih, korupsi adalah jalan maksiat yang hanya menyuguhkan kenikmatan sesaat,” tutur Firli dalam keterangan tertulis.
Firli berpandangan bahwa kinerja KPK saja tak cukup untuk memberantas korupsi.
Baca juga: KPK Sebut Ada 318 Peraturan Kepala Daerah Terkait Pendidikan Antikorupsi
Namun, peran masyarakat terutama keluarga, sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan pola pikir anti korupsi pada anak-anak sebagai generasi penerus.
“Keluarga sebagai bagian dari basis masyarakat adalah sasaran inti gerakan perubahan sosial budaya masyarakat Indonesia agar tak melihat korupsi sebagai budaya apalagi kebiasaan,” ucap dia.
Maka saat ini, lanjut Firli, KPK membuat berbagai program anti korupsi untuk keluarga seperti gerakan Penyuluhan Anti Korupsi (PAK), menerbitkan buku bertema Membangun Gen Aksi dari Keluarga Jujur Keluarga Bahagia, Panduan Menumbuhkan Kejujuran pada Anak Sejak Dini, serta Panduan Pelaksanaan Program Pencegahan Korupsi Berbasis Keluarga.
“Secara eksplisit kami gambarkan bahwa dari sebuah keluarga perubahan sikap, perilaku masyarakat akan terjadi dan memunculkan tatanan sosial kultural baru yang melihat korupsi sebagai musuh bersama,” paparnya.
Baca juga: Pernyataan Bupati Banyumas soal OTT KPK Dinilai Perlu Disikapi dengan Pendidikan Antikorupsi
Terakhir Firli menyebut bahwa menangkap koruptor adalah tugas KPK dan aparat penegak hukum lainnya.
Namun tanggung jawab menanamkan budaya anti korupsi merupakan tugas bersama seluruh masyarakat Indonesia.
“Insya Allah seluruh upaya dan daya KPK bersama elemen bangsa dalam melindungi generasi penerus bangsa dari bahaya laten korupsi yang menggurita di negeri ini masa depan republik, cita-cita dan tujuan negara dapat benar-benar terwujud,” pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.