Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PPPA Siapkan Langkah agar Penjualan Bayi oleh Orangtua Tak Terulang

Kompas.com - 01/11/2021, 10:38 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nahar menyampaikan keprihatinannya atas kejadian penjualan bayi oleh ibu kandungnya di Palembang, Sumatera Selatan.

Menurut Nahar, kejadian tersebut akan menimbulkan pengalihan hak asuh yang tidak sesuai prosedur atau menjadi adopsi ilegal.

"Kami tentu prihatin atas kejadian ini karena anak dijadikan obyek perdagangan, dan akan terjadi pengalihan hak asuh yang tidak sesuai dengan prosedur (illegal adoption)," kata Nahar kepada Kompas.com, Senin (1/11/2021).

Nahar pun berterima kasih kepada pihak yang melaporkan kejadian tersebut, dalam kasus ini adalah suami siri pelaku.

Baca juga: Pengakuan Pelaku Perdagangan Bayi: Kasihan Sama Adik Saya, Belum Punya Anak

Dia juga mengapresiasi respons cepat polisi yang telah mengamankan pelaku dan menyelamatkan anak korban.

Guna mencegah kejadian serupa terulang, Nahar mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya perlindungan khusus anak melalui pengawasan, perlindungan, pencegahan, perawatan, dan rehabilitasi.

"Pengawasan dilakukan melalui upaya penguatan terhadap keluarga dan masyarakat agar anak tidak menjadi korban perdagangan," kata dia.

Selain itu melakukan pemantauan di lingkungan sekitar agar anak tidak menjadi korban perdagangan dan masyarakat diminta melapor kepada pejabat atau instansi berwenang apabila terjadi penculikan, penjualan, dan/atau perdagangan anak.

Pihaknya juga memberikan perlindungan yang dilakukan dengan memberikan jaminan rasa aman dari ancaman yang membahayakan diri anak korban.

Terutama yang berkenaan dengan kesaksian yang akan, sedang, atau telah diberikan.

"Kami juga melakukan pencegahan dengan melibatkan masyarakat dalam melakukan perlindungan khusus anak, meningkatkan pemahaman terkait perdagangan anak, menjalin kerja sama bilateral dan multilateral baik nasional maupun internasional," kata dia. 

Selain itu, meningkatkan ketahanan keluarga untuk mencegah anak dari perdagangan, dan meningkatkan tanggung jawab masyarakat, dunia usaha, dan media massa untuk melindungi anak dari perdagangan. 

Adapun dalam hal perawatan dan rehabilitasi, pihaknya melakukan rehabilitasi fisik dan psikis, pelayanan pengobatan, seperti infeksi saluran reproduksi dan penyakit menular, serta rehabilitasi kesehatan jiwa, dan/atau rehabilitasi sosial.

Nahar memastikan bahwa Kementerian PPPA melaksanakan berbagai upaya pencegahan, penyediaan layanan, dan penguatan kelembagaan.

Salah satunya melalui berbagai program seperti Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) atau Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com