Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tingkatkan Literasi Wakaf Anak Muda, Dompet Dhuafa Kampanyekan #WakeUpWakaf

Kompas.com - 15/10/2021, 14:47 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – General Manager (GM) Fundraising Wakaf Dompet Dhuafa Bobby Manulang mengatakan, pihaknya menggelar kampanye #WakeUpWakaf untuk menyapa para millenials dan berusaha meningkatkan literasi wakaf kepada anak muda.

Menurutnya, selama ini literasi wakaf intens dan fokus diberikan kepada senior citizen karena wakaf identik ditunaikan dalam bilangan jutaan rupiah, seperti wakaf tanah.

Padahal, wakaf sejatinya merupakan sebuah kepeloporan tentang khasanah wakaf yang bisa diikuti oleh kalangan muda juga.

“Kami pun menarik relevansi kuat antara aksi-aksi kemanusiaan dengan wakaf, termasuk membangun kemampuan merespons kebencanaan dan segala bentuk dampak yang dihadapi masyarakat terutama saat pandemi,” ujarnya.

Dia mengatakan itu saat menjadi narasumber dalam gelar wicara Wakaf Sosial Kemanusiaan yang merupakan rangkaian kegiatan dari Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021, Rabu (13/10/2021).

Baca juga: Bina Mualaf dengan Baik, Dompet Dhuafa Raih LDK Award 2021 dari MUI

Oleh karena itu, Bobby menyebutkan, Dompet Dhuafa memfasilitasi wakaf yang berperan memperkuat hulu agar kemampuan merespons kebutuhan masyarakat semakin mudah.

Dia mencontohkan, wakaf bisa dilakukan melalui membangun lahan pertanian produktif dan membuat suatu lumbung pangan yang bisa mendukung kebutuhan bantuan pangan masyarakat.

“Tak hanya itu, kami juga berupaya menghadirkan sarana respons kemanusiaan lainnya, seperti kendaraan Dapur Umum Keliling (Darling), dan juga ambulans kesehatan,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Bobby menambahkan, kampanye #WakeU Wakaf menerima wakaf mulai dari Rp 10.000. Tujuannya agar semua orang bisa berwakaf dengan nominal rendah.

“Jangan remehkan nominalnya hari ini, namun (lihatlah) kemampuan kita dalam berinteraksi pada ruang-ruang sosial. Jika ada satu juta pemuda mau berikrar menjadi pelopor wakaf, yang Rp 10.000 ini bisa menjadi Rp 10 miliar,” terangnya.

Baca juga: Wakaf Uang yang Terkumpul Masih Minim, Ini Kata Badan Wakaf

Dia juga menyebutkan, bila ikhtiar ini konsisten dalam tiga bulan saja, hal itu sama dengan Dompet Dhuafa mampu membangun rumah sakit berkapasitas 80 bed untuk melayani dhuafa.

“Bahkan, wakaf produktif sudah memiliki instrumen Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS), ini lebih canggih karena wakaf memiliki relevansi sangat kuat dengan segala aktifitas masyarakat. Pun di pasar keuangan, wakaf juga bisa hadir,” jelas Bobby.

Adapun, gelar wicara tersebut turut dipandu Nina Septiani dan turut menghadirkan GM Layanan Sosial Dompet Dhuafa Juperta Panji, dan Chief Disaster Management Center (DMC) Haryo Mojopahit. Hadir pula Super Volunteer Dompet Dhuafa, yakni Aliah Sayuti dan Fairuz A Rafiq.

Pada kesempatan ini, Alia sebagai pegiat wakaf mengaku beruntung bisa mengenal Dompet Dhuafa.

Pasalnya, dia menyadari pentingnya literasi wakaf. Menurutnya, dari literasi ini orang bisa menemukan lembaga wakaf terkait yang bisa dipercaya, salah satunya Dompet Dhuafa.

Baca juga: Dompet Dhuafa dan Kimia Farma Hadirkan Klinik Apung di Lombok Barat, Bupati Fauzan Khalid: Sangat Membantu Kami

Halaman:


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com