“Berwakaf juga semestinya didukung dengan berbagai kemudahan. Jika berbicara tentang kemudahan berwakaf, maka Dompet Dhuafa sebagai Nadzir atau Lembaga Pengelola Wakaf, bisa memberikan sebuah kepercayaan,” ujarnya.
Alia mengaku sering ikut ke lapangan dan mengetahui hulu dan hilirnyawakaf bersama Dompet Dhuafa. Oleh karenanya, dia pun memiliki pandangan yang lebih baik kepada Dompet Dhuafa aja.
“Dengan adanya Dompet Dhuafa, memang tepat sasaran siapa yang membutuhkan bantuan,” tuturnya dalam rangkaian acara ISEF ke-8 itu.
Sementara itu, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Prijono sebelumnya mengatakan, selain menggunakan instrumen keuangan komersial, instrumen keuangan sosial juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi melalui zakat, infak, sodaqoh, dan wakaf (ZISWAF).
Baca juga: Berkat Sumur Bor Dompet Dhuafa, Warga Desa Suro, Banyumas Bisa Nikmati Air Bersih
Hal tersebut pun berguna untuk mencapai filosofi tujuan ekonomi syariah yang mengedepankan keseimbangan, kebersamaan, keadilan, kemaslahatan, dan berorientasi pada kepentingan publik.
Khusus terkait wakaf, Prijon berharap dapat mendorong produktivitas dan pemerataan pendapatan serta pengembangan sektor riil.
“Instrumen keuangan sosial seperti wakaf potensinya sangat signifikan sebagai salah satu mesin penggerak ekonomi nasional,” ujarnya saat membuka Road to ISEF 2021 secara daring di kanal YouTube channel DDTV, Rabu (13/10/2021).
Dia menjelaskan, wakaf produktif merupakan aset. Sebab meski dananya berbiaya rendah, tetapi berperan sebagai penyangga terhadap guncangan ekonomi.
Baca juga: Peringati WCD, Dompet Dhuafa Bersama Tabur BankSa Tanam 1.000 Pohon Bakau
“Melalui pengelolaan secara profesional, wakaf produktif dapat meningkatkan efisiensi perekonomian nasional, mempercepat pembangunan ekonomi, dan memperkuat stabilitas sistem keuangan,” sebutnya.
Prijono juga menyebutkan, ada tiga faktor keberhasilan untuk mendorong partisipasi publik dalam berwakaf.
Pertama, meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap bentuk-bentuk wakaf yang ada melalui literasi.
Kedua, meningkatkan kepercayaan masyarakat dan nadzir (lembaga pengelola wakaf) yang memiliki peran penting dan strategis melalui tata kelola.
Ketiga, adalah sinergi dan kolaborasi yang merupakan implementasi dari program-program wakaf.
Baca juga: Kemenag Sebut Literasi Zakat dan Wakaf Masyarakat Masih Rendah
Sebelumnya, Prijono juga mengapresiasi kepada para nadzir, wakif, dan seluruh elemen masyarakat. Sebab karena mereka syiar berwakaf untuk mewakafkan sebagian hartanya dan menguatkan sinergi wakaf telah meningkat.
Oleh karenanya, Bank Indonesia pun bersinergi bersama stakeholder dan mitra strategis akan kembali menyelenggarakan puncak ISEF ke-8 pada 25-30 Oktober 2021 mendatang, sebagai harapan bahwa wakaf berkontribusi mempercepat pemulihan ekonomi
Selain Dompet Dhuafa, rangkaian ISEF kali ke-8 pagi itu juga diisi Rumah Wakaf dan Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang memaparkan program wakaf dan partisipasi aksi Lelang Wakaf Produktif oleh para undangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.