Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Juta Vaksin Moderna dari Amerika Serikat Tiba di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 11/07/2021, 13:18 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga juta dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Negeri Retno Marsudi melalui konferensi pers virtual, Minggu (11/7/2021).

"Alhamdulillah, pada hari ini, Indonesia telah menerima 3.000.060 dosis vaksin Moderna, dukungan kerja sama internasional dari Pemerintah Amerika Serikat melalui jalur multilateral Covax Facilities," ujar Retno.

Baca juga: Mulai Pekan Depan, 1,47 Juta Nakes Divaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga Pakai Vaksin Moderna

Ini merupakan pengiriman tahap pertama dari Amerika Serikat untuk Indonesia.

Sesuai komunikasi Indonesia dengan Amerika Serikat, kata Retno, Amerika berkomitmen berbagi dosis vaksin kepada Indonesia sebanyak 4.500.160 dosis.

"Ini merupakan pengiriman tahap pertama vaksin Moderna. Sesuai komunikasi kami, Amerika berkomitmen memberikan dosis sharing vaksin kepada Indonesia berjumlah 4.500.160 dosis," kata Retno.

Baca juga: Kemenkes: Vaksin Moderna untuk Vaksinasi Program Pemerintah

Atas nama Indonesia, Retno berterima kepada Amerika Serikat karena telah berbagi dosis vaksin kepada Indonesia melalui Covax facility.

"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan terhadap pemerintah Amerika Serikat," kata Retno.

Di Indonesia, vaksin Moderna telah mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM pada 2 Juli 2021.

Penerbitan EUA ini berdasarkan hasil uji klinis fase ketiga dan pengkajian Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19, ITAGI, dan BPOM.

Baca juga: Menkes Sebut RI Akan Terima 4 Juta Dosis Vaksin Moderna dari AS

Hasil uji klinis fase ketiga menunjukkan efikasi vaksin Moderna mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun.

Selain itu, hasil uji klinis fase ketiga juga menyatakan vaksin Moderna aman untuk kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Adapun komorbid yang dimaksud yakni penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit lever hati, dan HIV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com