Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giri Suprapdiono Sebut 3 Skenario Pelemahan KPK Melalui TWK

Kompas.com - 12/06/2021, 18:49 WIB
Irfan Kamil,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono menilai, tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai KPK merupakan skenario pelemahan KPK. Menurut dia, tes yang merupakan bagian dari alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN) itu tidak hanya sebatas urusan kepegawaian.

Ia menyebutkan, setidaknya ada tiga skenario pelemahan KPK dengan TWK, yaitu skenario jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

"Kalau jangka pendeknya, ini bukan suatu tes biasa kayak orang masuk ASN, tapi ini adalah proses penyingkiran, jadi orang ditakut-takuti," ucap Giri dalam diskusi publik bertajuk 'The End Of KPK - Skenario Akhir Perjalanan KPK', Jumat (12/6/2021).

Baca juga: Wakil Ketua KPK Klaim Penyusunan Peraturan soal TWK Transparan

Seperti diketahui, sebanyak 1.271 pegawai KPK dinyatakan lolos dalam tes wawasan kebangsaan dan resmi dilantik menjadi ASN pada Selasa (1/6/2021).

Sementara itu, sebanyak 75 pegawai dinyatakan tidak lolos, 51 di antaranya diberhentikan dan 24 pegawai akan dibina kembali.

Giri termasuk pegawai KPK yang tidak lolos dalam tes wawasan kebangsaan itu. Padahal, Giri kerap menjadi pembicara atas nama KPK untuk mengisi materi terkait wawasan kebangsaan di sekolah, kampus, hingga lembaga negara.

Tes wawasan kebangsaan yang menjadi bagian dari alih status pegawai KPK itu, menurut Giri, dalam istilah penegakan hukum adalah "kita takut-takuti kera dengan darah ayam".

Contoh dari istilah tersebut, kata dia, yaitu misalnya ada 2.000 orang yang melakukan aksi unjuk rasa. Namun ada dua orang ditangkap, dijadikan tersangka, hingga disidang.

Penangkapan dua orang tersebut diberitakan oleh media sehingga semua orang tahu dan dapat menimbulkan kekhawatiran bagi ribuan orang lain yang ikut unjuk rasa tersebut.

"Itulah yang disebut 'menakuti kera dengan darah ayam', sama seperti kalau kamu berani macam-macam bisa seperti 75, berani vokal, independen menangani kasus-kasus besar ya kamu akan jadi kayak 75 ini," ujar Giri.

"Otomatis berapa ribu pegawai ini akan jadi pegawai yang jadi penakut," kata dia.

Giri berpendapat, pegawai KPK yang menjadi ASN juga dapat dimutasi setiap saat.

Dengan adanya pemindahan tersebut, penanganan kasus yang sedang diusut berpotensi jadi terbengkalai.

"ASN itu mudah sekali dipindahkan, dan ketika kemarin bergabung, ada surat pernyataan bersedia ditempatkan dan dipindahkan kemana pun," ucap dia.

Baca juga: ICW Minta Pimpinan KPK Tidak Bersembunyi dari Permasalahan TWK

Utuk jangka menengah dalam skenario pelemahan KPK itu yakni terkait dengan agenda politik nasional ke depan. Menurut dia, untuk memenangkan konstelasi politik pasti tidak lepas dari kebutuhan logistik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com