Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Roadmap Reformasi Birokrasi Dievaluasi

Kompas.com - 10/06/2021, 18:25 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta roadmap reformasi birokrasi dievaluasi secara matang dan akurat.

Ma'ruf yang juga Ketua Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional (KPRBN) mengatakan, saat ini keluhan masyarakat terhadap kinerja birokrasi masih terjadi.

Contohnya, berlarutnya masalah di bidang sosial dan perizinan yang memperlihatkan ketidaksiapan birokrasi menghadapi pandemi Covid-19 yang sedang terjadi.

"Saya ingin roadmap (reformasi birokrasi) kalau memang masih relevan kita teruskan. Kalau memang perlu ada revisi, barangkali perlu direvisi supaya lebih tepat atau perlu penyesuaian (adjustment)," ujar Ma'ruf saat menerima audiensi Sekretaris Eksekutif KPRBN Eko Prasojo di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta Pusat, Kamis (10/6/2021), dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Wapres Tekankan Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi Kembangkan Ekonomi Syariah

Ma'ruf mengatakan, evaluasi terhadap roadmap itu penting supaya pelaksanaan reformasi birokrasi dapat terus terlihat progresnya.

Dia sangat mengharapkan agar reformasi birokrasi tidak berhenti di desain tetapi harus diikuti langkah nyata.

"Lalu kita sudah sampai di mana? Saya ingin pastikan capaian-capaian ini sudah di mana dari masing-masing target yang ingin dicapai itu," kata dia.

Tak hanya itu, Ma'ruf juga menginginkan agar reformasi birokrasi di daerah, terus diakselerasi untuk menghindari ketimpangan pembangunan antardaerah.

Baca juga: Jubir Wapres: Menko Polhukam Akan Bantu Maruf Amin Berangkat ke Papua

Lebih lanjut Ma'ruf mengharapkan agar kolaborasi dan sinergi antarlembaga terkait pelaksanaan reformasi birokrasi bisa lebih efektif.

"Bentuk koordinasinya, dilakukan tidak dalam kelompok-kelompok yang terlalu besar tetapi terperinci sesuai fokus permasalahannya," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Eksekutif KPRBN Eko Prasojo mengatakan, fokus KPRBN tahun ini adalah penataan struktur organisasi yang menjadi prioritas Presiden.

Antara lain, pengalihan pejabat eselon III dan IV menjadi pejabat fungsional tertentu.

"Kemudian mempercepat proses digitalisasi pelayanan publik dengan tema-tema tertentu, seperti perizinan, pariwisata, bantuan sosial, dan UMKM," kata dia.

Baca juga: Wapres Terima Laporan soal Keamanan Papua dari Menko Polhukam

Selain itu, KPRBN juga akan mendesain birokrasi kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah yang modern dan lincah.

Terutamanya dengan sumber daya manusia yang memiliki fleksibilitas tinggi agar bisa mengembangkan kariernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com