Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berdampak Besar pada Pertahanan, Kemenhan Anggap Perlunya Pembentukan Norma Baru Teknologi Informasi

Kompas.com - 04/06/2021, 18:03 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Strategi Pertahanan (Strahan) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rodon Pedrason mengatakan, pihaknya menganggap perlu adanya penyusunan norma baru yang mengatur teknologi informasi.

Sebab, menurut dia, perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak besar pada pembangunan pertahanan, sehingga perlu diatur dalam platform inklusif dan multilateral.

“Diperlukan upaya dan perhatian ekstra karena teknologi informasi berpotensi menjadi senjata maut yang akan mengancam keamanan nasional dan daerah,” ujarnya seperti dikutip dari web resmi Kemenhan, Kamis (3/6/2021).

Dia mengatakan itu dalam ASEAN Regional Forum Security Policy Conference yang digelar secara virtual di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (3/6/2021). Forum ini dipimpin oleh Permanent Secretary of Defence Brunei Darussalam Dato Seri Pahlawan Shahril Anwar Bin Haji Ma’awiah.

Rodon mengatakan, fenomena revolusi industri 4.0 telah memberikan jendela peluang dan tantangan bagi lembaga pertahanan. Pada saat yang sama, perkembangan ini juga telah memengaruhi peperangan modern.

Baca juga: Kemenhan Upayakan Pembentukan Badan Pengelola Ruang Udara Nasional

Untuk itu dia menegaskan, norma-norma ini pada masa mendatang akan memengaruhi semua negara dengan berbagai latar belakang dan kapasitas.

Pendekatan multilateral dan inklusif dalam pembentukan norma akan memastikan norma dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi semua negara untuk memanfaatkan perkembangan teknologi.

Dia menyebut, Indonesia juga menganggap penting peningkatan kapasitas dan transfer teknologi ke negara-negara berkembang, untuk pembangunan dan pengembangan kepercayaan.

Sebab, kesenjangan kapabilitas negara atas teknologi baru dan yang sedang berkembang dapat menimbulkan ancaman mispersepsi.

Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan alih teknologi juga memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan yang memungkinkan negara berkembang untuk memanfaatkan teknologi tersebut.

Baca juga: Polemik Pengadaan Alutsista Senilai Rp 1,7 Kuadriliun oleh Kemenhan yang Libatkan Para Kolega Prabowo

Rodon mengatakan, keberhasilan ASEAN menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan selama ini merupakan hasil upaya negara-negara anggota dan mitra dalam membangun kepercayaan dan komitmen menjaga dialog serta kerja sama inklusif.

Terkait hal itu, lanjut dia, Kemenhan turut menekankan bahwa Indonesia akan terus mendorong dialog dan kerja sama dengan prinsip netralitas dan sentralitas ASEAN yang telah berlangsung lama dengan prinsip-prinsip ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

“Indonesia akan terus mendukung pemeliharaan arsitektur keamanan kawasan berbasis aturan, tanpa dominasi kekuatan besar tertentu," jelasnya.

Pada forum tersebut, Kemenhan juga menggarisbawahi hal-hal terkait perkembangan teknologi informasi, seperti penggunaan teknologi yang muncul harus sesuai dengan hukum internasional, termasuk Piagam PBB, untuk tujuan perdamaian dan pembangunan.

Rodon menjelaskan, sebagai bagian dari upaya menjawab tantangan tersebut, ASEAN telah menciptakan ASEAN Direct Communication Infrastructure sebagai platform komunikasi yang aman dan terenkripsi antarnegara anggota.

Baca juga: Prabowo: Alutsista Kita Sudah Tua, Mendesak untuk Diganti

Kemudian, ASEAN dengan negara mitra juga memiliki kerja sama praktis di bawah Kelompok Kerja Ahli Keamanan Siber ASEAN Defense Ministers Meeting Plus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com