Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seputar Perkembangan Vaksinasi Gotong Royong yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 27/04/2021, 07:12 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Vaksinasi gotong royong yang menyasar pekerja diperkirakan mulai berjalan pada Mei 2021 berdasarkan keterangan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani.

"(Penyelenggaraan) vaksinasi gotong royong Mei akhir rencananya," ujar Rosan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/4/2021).

Vaksinasi gotong-royong adalah vaksinasi yang dilakukan pihak swasta atau perusahaan.

Nantinya, para pekerja dapat disuntik vaksin tersebut secara gratis.

Informasi soal perkiraan jadwal vaksinasi gotong royong kemudian ditegaskan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kadin Shinta Widjaja Kamdani.

Shinta menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi gotong royomg pada Mei 2021 bergantung pada ketersediaan vaksin Covid-19.

Baca juga: Kadin: Jadwal Vaksinasi Gotong Royong Tergantung Ketersediaan Vaksin Covid-19

Hingga saat ini, pihaknya menunggu konfirmasi dari PT Bio Farma terkait kedatangan vaksin Sinopharm untuk vaksinasi gotong royong.

"Masalah utama ada di ketersediaan vaksinnya, jadi kita lagi tunggu konfirmasi dari Bio Farma kapan persisnya vaksinnya akan ada di sini, karena estimasi mereka minggu ini akan vaksin Covid-19 (Sinopharm) sampai di sini," kata Shinta saat dihubungi, Senin (26/4/2021).

Shinta mengatakan, setelah vaksin Covid-19 Sinopharm tiba di Indonesia, Kadin dan PT Bio Farma masih harus membahas harga yang akan disepakati untuk vaksin tersebut.

"Nanti dilihat ketersediaan vaksinnya, jumlah dosisnya, harganya, ini yang lagi kita tunggu," ujar dia.

Di samping itu, sambil menunggu kedatangan vaksin Covid-19, pihaknya sudah membuka pendaftaran bagi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta yang ingin berpartisipasi dalam vaksinasi gotong royong.

Ia mengatakan, sebanyak 500 fasyankes sudah melakukan pendaftaran untuk vaksinasi gotong royong.

"Nanti kami sampaikan juga (jumlah fasyankes) ke Bio Farma dan Kemenkes untuk diverifikasi, karena sebagai fasyankes itu harus memenuhi persyaratan untuk vaksinasi yaitu punya jaringan dingin, vaksinatornya harus tersertifikasi dan lainnya," ucap dia.

Baca juga: Kadin: 500 Fasyankes Swasta Sudah Mendaftar untuk Berpartisipasi dalam Vaksinasi Gotong Royong

Shinta juga berharap PT Bio Farma dapat segera memberikan konfirmasi terkait kedatangan vaksin Covid-19 untuk vaksinasi gotong royong.

Kedatangan vaksin terus diupayakan

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, kedatangan vaksin untuk program vaksinasi gotong royong masih terus diupayakan.

Ia mengatakan, apabila negosiasi pengiriman vaksin ke Indonesia tidak berhasil pada akhir April, akan dilakukan pada bulan Mei.

"Kedatangan vaksin untuk gotong royong masih dinamis. Kami terus upayakan yang terbaik untuk mendatangkan vaksin tersebut sesegera mungkin," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/4/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com