"Sedang dalam tahap negosiasi jadwal pengirimannya, jika tidak berhasil di akhir April, ya ke Mei. Vaksin yang sedang diupayakan pertama adalah dari vaksin Covid-19 Sinopharm," ucap dia.
Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong Direncanakan Mei, Jadwal Kedatangan Vaksinnya Masih Dinegosiasi
Bambang mengatakan, jumlah dosis vaksin Sinopharm yang akan dikirim ke Indonesia ditargetkan sebanyak 500.000 sampai 1.000.000 juta dosis.
Vaksin yang digunakan
Menurut Ketua Kadin Rosan Roeslani, vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi gotong royong pada Mei 2021 memang berbeda dengan jenis vaksin yang digunakan dalam program pemerintah.
"Untuk vaksin yang digunakan pada vaksinasi gotong royong rencananya Sinopharm dan Sputnik V," ujar dia.
Kadin Indonesia telah menyiapkan 15 juta dosis vaksin Sinopharm untuk vaksinasi mandiri gotong royong.
Sementara itu, untuk vaksin Sputnik V yang akan tersedia sebanyak 20 juta dosis vaksin.
Dieberitakan Kompas.com, Kamis (8/4/2021), Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan bahwa vaksin Sinopharm menggunakan teknologi yang sama dengan vaksin Sinovac, yaitu inactivated.
Vaksin ini dan memiliki interval atau jarak penyuntikan dosis vaksin selama 21 hari.
Baca juga: 17.387 Perusahaan Telah Mendaftar Vaksinasi Gotong Royong
Sementara itu, lanjut Honesti, untuk jenis vaksin Sputnik V dari Rusia, kini masih dalam proses registrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Meski begitu, produsen vaksin ini sudah berkomitmen akan mengirimkan 20 juta dosis vaksin ke Indonesia.
Kabarnya, setelah adanya izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM pada akhir April, di awal Mei 2021 akan dimulai pengiriman 5 juta dosis vaksin Covid-19 setiap bulannya.
17.387 perusahaan telah mendaftar
Rosan juga mengatakan, ada 17.387 perusahaan yang sudah mendaftar program vaksinasi gotong royong.
Dari jumlah perusahaan itu, sasaran penyuntikan tercatat sebanyak 8,6 juta orang.
"Program vaksinasi gotong royong yang dibuka sejak 28 Januari 2021 hingga 10 April 2021, tercatat sebanyak 17.387perusahaan telah mendaftar dengan 8,6 juta orang sasaran vaksinasi," ujar Rosan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umun Bidang Hubungan Internasional Kadin Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, 500 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta sudah melakukan pendaftaran untuk vaksinasi gotong royong.
Ini merupakan bagian dari persiapan pelaksanaan vaksinasi gotong royong.