Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum Ikatan Jurnalis Televisi: Media Punya Peranan Penting Cegah Berita Hoaks

Kompas.com - 21/11/2020, 19:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Yadi Hendriana menilai, media memiliki peranan penting dalam mencegah berita bohong atau berita hoaks yang membingungkan masyarakat.

Terlebih, kata dia, saat ini Indonesia tengah berada dalam apa yang ia sebut sebagai golden era untuk memanfaatkan media dengan baik.

"Ini adalah masa emas bagi kita anak-anak muda di Indonesia untuk betul-betul memanfaatkan media ini dengan baik dan dengan wisdom. Media memiliki peranan sangat penting, bisa kita lakukan sebagai agent of wisdom," kata Yadi dalam Webinar bertajuk "Sinergi Anak Bangsa Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara Dari Aksi Separatisme di Dunia Maya", Sabtu (21/11/2020).

Ia menjelaskan, Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) saat ini tengah berupaya membenahi beragam platform yang kerap ditemukan konten berita hoaks.

Baca juga: Panglima TNI Sebut Upaya Separatisme Juga Dilakukan Lewat Media Sosial

Berdasarkan penjelasannya, konten mengandung berita hoaks paling banyak ditemukan di media sosial Facebook.

"Dan itu tinggi sekali, 71,9 persen. WhatsApp juga sama, 31,5 persen; Youtube juga sama, 14,9 persen, tapi jauh lebih rendah," ungkapnya.

Selain itu, Yadi mengatakan bahwa konten hoaks terbagi menjadi beberapa kategori, di antaranya politik, kesehatan, dan agama.

Untuk kategori kesehatan, jelasnya, mengikuti situasi yang terjadi saat ini, yaitu pandemi Covid-19.

Namun, ia menekankan bahwa kategori politik dan agama kerap mendominasi konten berita hoaks di medsos.

"Untuk itu kita harus terapkan dalam cara kita bergaul, cara pendekatan kita, cara kita berkomunikasi, dan cara bagaimana kita mengemas informasi yang baik dan betul. Ini menggambarkan bahwa sangat kuat sekali bagaimana ketika media berperan sebagai agent of change atau agent of wisdom," ujar Yadi.

Baca juga: Jumlah Hoaks di Indonesia Meningkat, Terbanyak Menyebar lewat Facebook

Selain media, ajakan sebagai agent of wisdom juga ia tujukan kepada content creator.

Menurutnya, para content creator harus lebih bijak dan berhati-hati dalam menyebarkan konten kepada khalayak.

"Bukan hanya oleh media mainstream, dalam artian kita sekarang memiliki kekuasaan dan memegang handphone dan memberikan informasi apapun yang kita suka. Namun, kadang informasi yang kita suka tersebut, kita tidak tahu bahwa informasi itu berdampak positif atau berdampak negatif," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com