Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Datangkan Ahli dari Eropa untuk Tingkatkan Kapasitas Produksi Vaksin Covid-19

Kompas.com - 23/07/2020, 14:11 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mendatangkan ahli dari Eropa untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin Covid-19. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin perusahaan medis pleat merah, Bio Farma, yang tadinya 100 juta dosis menjadi 250 juta dosis.

"Kemenlu juga terlibat langsung dalam upaya Bio Farma melakukan upgrading (peningkatan) mesin produksi vaksin untuk mencapai 250 juta dosis per tahun dengan memberikan fasilitas kedatangan tenaga ahli yang memang sangat diperlukan dari Eropa," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual pada Kamis (23/7/2020).

Baca juga: Selain China, Ini 2 Mitra Indonesia dalam Pengembangan Vaksin Covid-19

Retno mengatakan, saat ini Indonesia menjalin kerja sama dengan China melalui perusahaan Sinovac dalam mengembangkan vaksin Covid-19. Selain itu, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Korea Selatan melalui perusahaan Genexine dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

Kendati demikian, untuk kerja sama dengan CEPI, Retno tak menyebutkan sampai tahap mana prosesnya telah berlangsung.Ia hanya mengatakan pemerintah Indonesia telah berkomunikasi intensif dengan pihak CEPI yang berkedudukan di Norwegia.

Baca juga: Ini Alasan Indonesia Pilih Vaksin Covid-19 dari China

"Sejak April Dubes kita dan KBRI Oslo telah melakukan komunikasi intensif dan memfasilitasi penyampaian proposal kerja sama antara Bio Farma kepada CEPI untuk menjajaki kerja sama sebagai mitra pengembangan dan produksi vaksin CEPI," ucap Retno.

"Saat ini Bio Farma masuk dalam short list potential manufacturer for Covid-19 vaksin CEPI. CEPI merupakan salah satu platform public private partnership terdepan dalam pengembangan vaksin. Setidaknya ada 6 vaksin CEPI telah masuk dalam tahap uji klinis," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, Universitas Padjajaran (Unpad) bekerjasama dengan PT Bio Farma dan Balitbang Kementerian Kesehatan dalam melakukan proses uji klinis vaksin Covid-19 dari perusahaan Sinovac, China.

Uji klinis vaksin Covid-19 dijadwalkan berjalan selama enam bulan, sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021.

Vaksin tersebut akan disuntikkan ke ke 1.620 sampel orang rentang usia 18-59 tahun. Jika uji klinis ini berhasil, maka barulah PT Bio Farma akan memproduksi massal vaksin tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com