JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) khawatir akan ancaman kelompok teroris yang menunggangi sejumlah aksi di tengah pandemi Covid-19.
Ia mencontohkan aksi yang disebabkan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) imbas wabah virus corona.
“Yang kita khawatirkan adalah jika nanti ada masyarakat lain yang selama ini misalnya mengalami PHK dan seterusnya, itu nanti bisa memicu kemudian kelompok-kelompok ini menungganginya di belakang,” kata Direktur Pencegahan Terorisme BNPT Brigjen (Pol) Hamli melalui diskusi daring, Rabu (6/5/2020).
Baca juga: Polri: 3 Terduga Teroris yang Ditangkap di Serang Pengembangan Penangkapan di Jatim
Maka dari itu, Hamli mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling membantu di tengah wabah ini.
Hal itu dinilai perlu agar aksi-aksi tersebut dapat dicegah.
“Pemerintah dan tokoh agama, tokoh ulama, serta tokoh-tokoh nasional yang di bidang politik, kita sama-sama saling bantu membantu,” ujar dia.
“Supaya masyarakat itu tidak sampai melakukan aksi-aksi yang sebenarnya bukan terorisme tetapi aksi karena perut lapar dan seterusnya,” kata dia.
Menurut dia, pandemi Covid-19 tidak menyurutkan ancaman aksi teror.
Apabila pandemi tidak terjad pun, menurut dia, ancaman tersebut tetap ada. Sebab, berdasarkan pola penyerangan sebelumnya, kelompok tersebut selalu beraksi saat bulan Ramadhan.
Baca juga: Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Kios Ikan Hias di Serang, Banten
Hamli mengatakan, ancaman tersebut terlihat dari penangkapan yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri belakangan ini.
“Ini bukan isapan jempol tetapi sudah terbukti mulai tanggal 25 Maret kemarin teman-teman Densus 88 sudah menangkap beberapa orang (di Batang, Jawa Tengah),” tuturnya.
Diikuti dengan penangkapan Maluku (17 April), Sulawesi Tenggara (13 April), Surabaya, Jatim (24 April), Sidoarjo (26 April), dan di Serang (27 April).
Lebih lanjut, BNPT pun meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan narasi-narasi yang dibangun kelompok tersebut, terutama di dunia maya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.