Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Pimpin Sertijab Mutasi 8 Kapolda dan Kadiv Hubinter

Kompas.com - 11/02/2020, 07:28 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri dan sejumlah Kapolda di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2020).

Mutasi tersebut sesuai surat telegram bernomor ST/385/II/KEP./2020 tertanggal 3 Februari 2020.

Pertama, Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Saiful Maltha akan menduduki posisi baru sebagai analis kebijakan utama Baharkam Polri.

Pengganti Maltha sebagai Kadiv Hubinter Polri adalah Sekretaris National Central Bureau (NCB)-Interpol Indonesia Brigjen Pol Napoleon Bonaparte.

Kemudian, Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Itwasum Polri. Ia akan digantikan oleh Irjen Remigius Sigid Tri Hardjanto.

Posisi yang ditinggalkan Remigius sebagai Kapolda Sulut akan diisi oleh Irjen Royke Lumowa. Sebelumnya, Royke menjabat sebagai Kapolda Maluku.

Lalu, Kapolda Sulbar Brigjen (Pol) Baharudin Djafar akan menjabat sebagai Kapolda Maluku.

Karojakstra Srena Polri Brigjen (Pol) Eko Budi Sampurno dirotasi menjadi Kapolda Sulbar.

Idham juga merotasi posisi Kapolda Jambi. Irjen Muchlis akan menduduki jabatan baru sebagai Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri.

Posisi Kapolda Jambi akan diisi oleh pati SSDM Polri dengan penugasan pada PPATK Irjen Firman Shantyabudi.

Kapolda Aceh Irjen Rio Septianda Djambak dimutasi menjadi Kasespim Lemdiklat Polri. Ia akan digantikan oleh Kapolda Gorontalo Brigjen (Pol) Wahyu Widada.

Wakapolda Sulsel Brigjen (Pol) Adnas ditempatkan sebagai Kapolda Gorontalo.

Terakhir, Wakapolda Kalteng Brigjen (Pol) Rikwanto dimutasi sebagai Kapolda Malut.

Acara diikuti dengan pengucapan sumpah yang dibacakan Idham dan diikuti para perwira tinggi yang mengikuti sertijab.

"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia pada NKRI yang berdasarkan Pancasila, dan UUD RI tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," ucap Idham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com