JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat dari Cyrus Network Hasan Nasbi menilai, birokrasi merupakan tantangan utama yang harus dihadapi anak-anak muda yang bergabung dalam pemerintahan.
Hal itu dipaparkan Hasan dalam diskusi bertajuk Pembangunan Indonesia pada Periode Kedua Jokowi di Mata Milenial, di Gado-gado Boplo, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
"Kalau anak-anak muda ini serta-merta mendadak masuk pemerintahan, dipilih jadi menteri, jadi staf khusus, problemnya itu birokrasi," kata Hasan.
"Ketika masuk ke dalam birokrasi bukan hanya ide yang bekerja di sana, ada wisdom, kecakapan, leadership, gaya komunikasi itu apakah bisa diarahkan sesuai kebutuhan zaman," lanjutnya.
Baca juga: Moeldoko: Tugas Staf Khusus Milenial Jembatani Istana dengan Anak Muda
Dengan demikian, kata dia, keterlibatan anak muda dalam pemerintahan perlu mendapat dukungan dari generasi tua yang sudah berkecimpung lama di dalam birokrasi.
Ia melihat generasi tua memang cenderung sulit ketika harus menerima perubahan drastis yang memengaruhi mereka.
Namun demikian, generasi tua memiliki pengalaman lebih banyak dan kepemimpinan yang matang.
"Generasi kolonial ini mungkin enggak punya lompatan pikiran mungkin gagap menghadapi perkembangan zaman oleh karena itu butuh ide, idenya dari mana? Anak-anak muda," kata dia.
Baca juga: Tarik Minat Anak Muda, Kementan Adakan Program Petani Masuk Sekolah
"Anak-anak muda ini kurangnya pengalaman, sisanya mereka berlebih. Energi, kreativitas, gagasannya yang out of the box, ini berlebih, sehingga ini memang energi yang luar biasa kalau misalnya negara mampu mendukungnya dengan baik," lanjut Hasan.
Oleh karena itu, ia melihat adanya pesan khusus ketika Jokowi merekrut generasi muda untuk menjadi menteri di kabinet dan staf khusus presiden.
Menurut Hasan, Jokowi berupaya mengombinasikan kelebihan generasi muda dan generasi tua agar masing-masing generasi bisa mendapatkan manfaat.
Baca juga: Google Luncurkan Bangkit di Indonesia, Program Pelatihan Machine Learning untuk Anak Muda
"Kemarin Pak Jokowi saat itu berupaya mengombinasikan junior dan senior supaya wisdom, leadership dari seniornya dapat, jam terbangnya dapat supaya bisa menggerakkan birokrasi," tuturnya.
Keterlibatan anak muda dalam pemerintahan, kata Hasan, menegaskan pesan Jokowi bahwa Indonesia harus segera terbuka dengan perkembangan zaman.
"Dan lompatan bangsa ini hanya bisa kalau kita bisa menyerap ide-ide yang melompat jauh, yang berasal dari anak-anak muda yang kita sebut sekarang milenial itu," kata dia.