Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Bertemu Paguyuban Warga Pendatang di Papua

Kompas.com - 15/10/2019, 12:09 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Selasa (15/10/2019), menerima ketua paguyuban warga pendatang di Papua.

Ada 13 ketua paguyuban yang hadir mewakili daerahnya masing-masing, mulai dari paguyuban kerukunan Sulawesi Selatan, paguyuban Jawa Madura, paguyuban Kawanua, paguyuban Sriwijaya, paguyuban Minang, paguyuban kerukunan Maluku Utara, serta paguyuban Jawa barat.

Pertemuan berlangsung tertutup dari awak media.

Baca juga: Cerita Putri, Korban Kerusuhan di Wamena Lolos dari Maut dan Trauma Kembali ke Papua

"Intinya kita menghadap Pak Presiden selaku anak dari daerah ingin mensupport, mendukung dalam rangka menciptakan ketertiban, ketentraman di Papua termasuk untuk kelancaran pembangunan di Papua," kata Mansur, Ketua Paguyuban warga Sulawesi Selatan di Papua, usai pertemuan.

Mansur mengatakan, paguyuban warga pendatang di Papua mendukung pemerintah untuk membuat suasana yang tentram, aman, kondusif bagi warga dalam menjalankan aktivitas sosial dan kemasyarakatan di Papua.

Ke depannya, mereka berharap tidak ada lagi kerusuhan yang terjadi di Papua hingga menimbulkan korban jiwa.

"Soal menyampaikan aksi unjuk rasa itu hak dan kewajiban rakyat dan dijamin dengan UU. Tapi kita mencoba, korban seperti kemarin yang terjadi di Wamena dan Jayapura. Untuk tidak ada lagi korban harta dan jiwa di Papua seluruhnya. Papua dan Papua barat," kata dia.

Baca juga: Presiden Jokowi Janji Cek Sinyal Palapa Ring ke Papua

Pasca kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu, Mansur mengakui banyak warga pendatang di Papua yang memilih untuk kembali ke kampung halamannya.

Ia menilai hal itu wajar karena banyak pendatang yang merasa masih trauma. Namun, ia memastikan mereka akan kembali ke Papua setelah suasana kondusif.

"Tetap menjadi warga negara Indonesia yang berdomisili di Wamena, Jayapura dan papua sekitarnya. Dan itu sementara saja. Dan Insya Allah akan kembali seperti semula," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com