Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Undang Anak SD Papua ke Istana, Setelah Itu Jalan-jalan ke Dufan

Kompas.com - 11/10/2019, 11:21 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertemu dengan anak-anak sekolah dasar dari Papua.

Pertemuan digelar dalam suasana santai di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/9/2019).

Ada 30 anak yang diundang ke Istana. Mereka berasal dari tiga sekolah dasar yang berbeda, yakni SD Negeri Inpres Kemiri, SD Negeri Inpres Mbait, dan SD YPPK Agats.

Baca juga: Peduli Pendidikan, Freeport Biayai 4 Anak Papua Belajar di Amerika

Mereka kompak menggunakan baju merah dan topi rumbai.

Jokowi mengaku pernah bertemu anak-anak SD ini saat meninjau banjir di Sentani, April 2019, serta saat mengunjungi Asmat, April 2018.

Saat itu Jokowi menanyakan keinginan anak-anak SD tersebut. Selain ingin sekolah dibangun kembali pasca banjir, mereka menjawab ingin datang ke Jakarta.

Baca juga: Geisler Gagal Bertanding, Tak Ada Lagi Anak Papua yang Jadi Petinju

"Anak-anak minta, Pak kami minta untuk bisa pergi ke Jakarta, jalan-jalan ke Jakarta. Kemudian baru bisa kita penuhi pada hari ini," kata Jokowi.

Jokowi lalu berbincang santai dengan anak-anak SD yang hadir. Presiden mengetes mereka matematika dasar.

"Ada yang kelas 5? 3x3 berapa?" tanya Jokowi.

"9 pak," jawab seorang anak.

"Oh iya, pinter-pinter," kata Jokowi.

Baca juga: Ketika Tebing Setinggi 5 Meter nan Licin Jadi Arena Bermain Anak Papua

Jokowi juga bertanya ingin kemana lagi mereka setelah dari Istana. Ada yang menjawab ingin ke Monas, naik MRT, stadion GBK hingga Dufan.

Jokowi memastikan bahwa seluruh permintaan anak-anak itu akan dipenuhi. Mereka akan diajak jalan-jalan keliling Jakarta didampingi oleh staf Istana.

"Yuk sekarang kita makan dulu di dalam, habis itu nanti jalan-jalan keliling Jakarta," ujar Jokowi.

Kompas TV Di tengah perkembangan teknologi, alam masih menjadi arena bermain favorit anak-anak Papua Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com