Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video dan Narasi KPK Briefing Mahasiswa Demonstran, Ini Tanggapan KPK

Kompas.com - 25/09/2019, 05:17 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluruskan informasi terkait video yang menarasikan seolah-olah KPK sedang rapat bersama mahasiswa jelang demonstrasi di Gedung DPR, Selasa (24/9/2019) hari ini.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, video tersebut diambil pada 11-12 September 2019 lalu saat KPK menerima audiensi dari sejumlah tokoh terkait gerakan antikorupsi, termasuk mahasiswa.

"Informasi yang benar adalah, pada tanggal 11-12 September 2019 KPK menerima audiensi sejumlah perwakilan masyarakat antikorupsi seperti GAK dan akademisi yang concern dengan isu antikorupsi serta perwakilan Pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa," kata Febri dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Viral Video Oknum Polisi Pukuli Mahasiswa, Polda Sumut Sebut Sedang Selidiki

Febri menuturkan, KPK pun telah mengeluarkan rilis resmi terkait kegiatan itu.

Dalam rilis itu, tertulis bahwa para perwakilan antikorupsi berkumpul di Ruang Konferensi Pers setelah aksi menyalakan lilin dan laser yang dilakukan mahasiswa.

Pertemuan antara mahasiswa dan aktivis gerakan antikorupsi itu membahas sejumlah isu yang masih bergulir ketika itu yakni seleksi calon pimpinan KPk, revisi UU KPK, dan revisi KUHP.

Febri pun menyayangkan tersebarnya video dengan narasi yang melenceng tersebut. KPK mengajak masyarakat untuk menghargai pendapat para mahasiswa.

"KPK mengajak semua pihak menghargai niat tulus dari para mahasiswa dan masyarakat yang menyuarakan pendapatnya. Jangan sampai mahasiswa dituduh digerakkan oleh pihak-pihak tertentu," kata Febri.

Baca juga: Polisi Pastikan Foto Mahasiswa Meninggal Saat Kericuhan Unjuk Rasa yang Beredar di Medsos Hoaks

Lebih lanjut, Febri juga mengajak masyarakat untuk bersikap rasional dan tetap menjadi bagian gerakan antikorupsi meski mebdapat banyak tantangan termasuk beredarnya infoemasi-informasi tak benar seperti yang ada di atas

"Akan tetapi hal tersebut perlu kita hadapi bersama. Karena pemberantasan korupsi adalah miliki semua masyarakat Indonesia," ujar Febri.

Video yang dimaksud tersebar di dunia maya salah satunya lewat sebuah artikel di situs Seword.com.

Artikel itu menarasikan seolah-olah gerakan mahasiswa pada Selasa kemarin dipengaruhi kelompok tertentu lewat rapat yang digelar di Gedung KPK.

Kompas TV Demo mahasiswa tolak RUU KUHP dan RUU KPK serentak digelar, Selasa (24/9). Aksi demo diwarnai kehadiran poster-poster menggelitik. Bahkan poster-poster ini viral di media sosial. Mahasiswa di sejumlah daerah di Indonesia kembali unjuk rasa, Selasa (24/9/19). Sorotan mahasiswa terutama tertuju untuk menolak pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau RKUHP. Sejumlah pasal dalam RKUHP dianggap mengekang demokrasi dan terlalu mengatur ranah privasi. Mahasiswa juga menolak pengesahan RUU Pertanahan yang dianggap terlalu menguntungkan korporasi serta RUU Pemasyarakatan yang dinilai menguntungkan koruptor dalam mendapatkan remisi. Selain itu, mahasiswa juga menyuarakan penolakan terhadap Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Korupsi hasil revisi. #ruukpk #demomahasiswa #rkuhp
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com