JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Sumatera Utara mengaku sedang mendalami dugaan kekerasan oleh aparat kepolisian yang terekam dalam video dan tersebar di media sosial.
"Kita sedang selidiki dan proses anggota yang tidak sesuai SOP," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmadja ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (24/9/2019) malam.
Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial Twitter, terlihat beberapa personel kepolisian dengan pakaian anti-huru hara tampak memukuli seseorang.
Baca juga: Polisi Sebut DPO Kasus Terorisme Tunggangi Demo Mahasiswa di Sumut
Seperti terlihat melalui video, korban yang dipukuli tampak mengenakan jas berwarna hijau yang terlihat seperti jaket almamater kampus.
Korban dengan jas hijau tersebut tampak dipukuli beberapa kali. Meski sempat terjatuh, seperti terlihat dari rekaman video, aparat tampak kembali memukuli korban.
Terlihat pula dari rekaman video, tampak orang lain dengan kemeja kotak-kotak juga dipukuli oknum aparat kepolisian.
Baca juga: Komnas HAM Minta Polisi Tak Gunakan Kekerasan Amankan Demo Mahasiswa
Selain itu, sempat beredar pula video di Twitter terkait dugaan kekerasan yang dilakukan aparat saat bertugas mengamankan demo.
Berdasarkan keterangan dari unggahan video tersebut, peristiwa terjadi di Gedung DPRD Kalimantan Timur, di Samarinda, pada Senin (23/9/2019).
Terlihat beberapa oknum aparat yang berada di balik pagar melempar balik batu ke arah pendemo. Mereka juga terlihat mengenakan pakaian anti-huru hara.
Baca juga: Pukul 22.45 WIB, Kerusuhan Masih Terjadi di Slipi
Ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan akan menyampaikan hal tersebut ke Kabid Humas Kaltim.
"Coba saya sampaikan kepada Kabid Humas dulu. Harus saling menjaga dan menghormati," kata Dedi ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.
Sementara itu, ketika dihubungi, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana belum mau berkomentar mengenai hal tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.