Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Sengketa Hasil Pilpres di MK Dimulai Jumat, Ini Agendanya...

Kompas.com - 13/06/2019, 11:49 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang pendahuluan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) akan berisi penyampaian permohonan oleh pemohon.

Dalam hal ini, pemohon adalah tim hukum pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Di dalam sidang itu, pemohon diberikan kesempatan untuk menyampaikan pokok-pokok permohonannya di depan persidangan, di depan termohon, di depan pihak terkait, dan Bawaslu," ujar juru bicara Mahkamah Konstitusi, Fajar Laksono di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (13/6/2019).

Baca juga: Dimulai Besok, Ini Tahapan Sidang Penyelesaian Sengketa Pilpres di MK

Besok, persidangan akan dimulai pukul 09.00 WIB. Semua pihak baik termohon, pihak terkait, dan Badan Pengawas Pemilu sudang diundang dalam sidang pendahuluan itu.

Adapun, pihak termohon dalam sengketa ini adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sedangkan paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf menjadi pihak terkait.

Fajar mengatakan, besok pemohon atau tim hukum paslon Prabowo-Sandiaga juga akan menyinggung alat bukti.

Menurut Fajar, ada kemungkinan hakim juga akan melakukan pengesahan alat bukti pada sidang perdana itu.

Baca juga: 33.000 Personel TNI/Polri Amankan Sidang Sengketa Pemilu di MK

Namun, dia menegaskan bahwa KPU dan tim hukum 01 tidak akan langsung menanggapi permohonan paslon 02. Mereka akan mendapatkan kesempatan berbicara pada persidangan selanjutnya.

"Besok termohon dan pihak terkait hanya mendengarkan," ujar Fajar.

Sebelumnya, pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga mengajukan gugatan sengketa pilpres ke MK.

Mereka menyebut rivalnya dalam pilpres, Jokowi-Ma'ruf telah melakukan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif.

Kompas TV Tim gabungan TNI-Polri telah disiagakan di Gedung Mahkamah Konstitusi 2 hari jelang sidang perdana terkait sengketa Pilpres. Saat ini kawat berduri telah dipasang mengitari akses masuk di depan MK beserta peralatan anti huru hara seperti tameng dan tongkat yang ditata di tangga gedung. Menurut Rencana TNI-Polri akan mengerahkan 12.000 personelnya yang ditempatkan di depan gedung MK dan di titik-titik rawan lainnya pada 14 Juni saat sidang berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com