JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyebut pelaku peledakan di dekat Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, diduga melakukan aksinya hanya seorang diri. Pelaku diduga belajar sendiri membuat bom dari internet.
"Dalam kasus ini, sampai hari ini, kesimpulan sementara sudah mendekati 90 persen ya, bahwa pelaku itu adalah lone wolf, bekerja sendiri," ujar Tito saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (5/6/2019).
Menurut Tito, pelaku diduga aktif menggunakan internet dan sosial media. Dari media tersebut pelaku terpapar paham radikalisme dan terinspirasi untuk melakukan teror.
Baca juga: 8 Fakta Perihal Ledakan Bom Bunuh Diri Pos Polisi di Kartasura
Pelaku kemudian belajar cara merakit bom melalui internet. Hal itu diakui sendiri pelaku yang masih dalam keadaan hidup dan dirawat di rumah sakit.
Menurut Tito, di rumah pelaku ditemukan bahan-bahan pembuatan bom dan alat untuk membuat bom.
"Sudah bisa dibuktikan bahan-bahannya memang mudah dicari. Kemudian bomnya kami lihat itu tidak sempurna. Kalau dia sempurna, pasti dia meledak besar," kata Tito.
Baca juga: Soal Bom di Pospol Kartasura, Buya Syafii Maarif Sebut Pelakunya Kalap
Ledakan yang disebut sebagai bom bunuh diri terjadi di pos polisi Tugu Kartasura milik Polres Sukoharjo, Senin malam pukul 23.00 WIB.
Pelaku mengalami luka parah di lokasi dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Selain pelaku, tidak ada korban lainnya.
Menurut keterangan polisi, pelaku berinisial RA itu telah terpapar paham radikal. Namun, Polisi belum menemukan indikasi RA tergabung dalam jaringan kelompok teroris manapun.