JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Deddy Mizwar mengatakan maraknya hoaks dalam Pemilihan Presiden 2019 ini mengikuti strategi firehose of falsehood. Deddy mengatakan strategi ini sukses di beberapa negara.
Fireshouse of falsehood ini adalah strategi dengan mengembangkan kabar bohong berulang kali hingga kemudian diyakini sekelompok orang sebagai sebuah kebenaran.
Namun, kata dia, sebenarnya bukan hal yang mengagetkan jika cara seperti ini digunakan untuk menyerang calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo. Deddy mengatakan Nabi Muhammad SAW juga pernah difitnah semasa hidupnya.
"Jangankan Pak Jokowi, nabi saja difitnah. Nabi saja difitnah apalagi Pak Jokowi. Kalau di Rusia, Amerika mungkin sukses strategi (firehose of falsehood) ini. Tapi barangkali di Indonesia akan kena batunya," ujar Deddy dalam konferensi pers Gerakan Tangkal Fitnah di Posko Cemara, Kamis (4/2/2019).
Baca juga: Timses Jelaskan soal Awal Mula Ïstilah Propaganda Rusia Dipakai Jokowi
Dalam diskusi ini, hoaks yang dibahas adalah isu yang muncul dalam waktu beberapa pekan terakhir. Misalnya, ada pendukung Jokowi yang mengenakan simbol palu arit ketika menghadiri debat keempat Pilpres 2019.
Deddy mengatakan isu PKI telah direproduksi berulang kali untuk menyerang Jokowi. Oleh karena itu, kata dia, wajar jika Jokowi mulai bersuara setelah difitnah 4,5 tahun.
Deddy pun mengajak masyarakat untuk berpikir mengenai nasib masa depan Indonesia ke depan. Jika seorang pemimpin mendapatkan posisinya dengan cara hoaks, dia tidak yakin pemerintahan bisa dijalankan dengan baik.
"Relakah kita negara ini dibangun oleh serangkaian hoaks yang begitu jahat dan masif?" kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.