Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Pertanyakan Pembisik Jokowi, Siapa yang Disasar?

Kompas.com - 01/04/2019, 08:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mempertanyakan pihak yang memberikan informasi kepada Presiden Joko Widodo dalam hal strategi dan kebijakan militer.

Sebab, menurut Prabowo, data yang disampaikan Jokowi dalam debat keempat Pemilu 2019, Sabtu (30/3/2019) malam, salah.

Contohnya, ketika Jokowi memaparkan apa yang sudah dikerjakan di bidang pertahanan selama 4,5 tahun terakhir. Salah satunya adalah pengadaan radar maritim dan radar udara yang kini telah menguasai 100 persen wilayah Indonesia.

"Ada 19 titik radar udara kita yang telah terkoneksi. Ada 11 titik radar maritim kita yang telah tersambung dan terkoneksi," papar Jokowi.

Program ini merupakan bagian dari Rp 107 triliun anggaran pertahanan serta keamanan di Indonesia, anggaran terbesar nomor dua setelah pembangunan infrastruktur.

Prabowo yang mendapatkan kesempatan merespons selanjutnya langsung mengatakan, pembisik informasi ke Jokowi, kurang tepat.

Baca juga: Tanggapi Jokowi soal Hankam, Prabowo Bilang Saya Pengalaman di TNI, Budaya ABS Banyak Pak

"Saya pengalaman di tentara, budaya ABS banyak Pak. Kalau ketemu Panglima, siap Pak, aman, semua terkendali Pak, radar cukup Pak. Saya tidak menyalahkan Bapak. Ini budaya Indonesia ABS. Kita tidak mau mengancam siapapun. Tapi kita lemah (dalam pertahanan) Pak. Mungkin menteri bapak..." ujar Prabowo yang langsung disela moderator karena waktu menjawab sudah habis.

Siapa yang Disasar?

Mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen (purn) Johanes Suryo Prabowo mengaku, tidak mengetahui pasti, siapa pemberi informasi kepada Jokowi yang disasar Prabowo dalam debat keempat itu.

"Saya enggak ngerti," ujar Suryo Prabowo saat dijumpai usai debat yang digelar di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat.

Suryo hanya menegaskan, sepakat dengan Prabowo Subianto bahwa data yang diungkapkan oleh Jokowi salah.

Baca juga: Andi Widjajanto: Jokowi Lebih Paham TNI daripada Prabowo

Secara formal, lanjut Suryo, informasi-informasi kebijakan strategis pertahanan dan keamanan ke seorang Presiden, memang disampaikan oleh Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Kepala Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Selain itu, lanjut Suryo, normalnya seorang presiden memiliki sistem informasi tersendiri di mana informasi yang masuk harus diolah akurasi dan ketepatannya.

Namun, Suryo sekali lagi mengaku, tak mengetahui pasti, siapa pemberi informasi ke Jokowi yang disasar Prabowo.

"Kalau normatifnya, memang demikian, tadi yang disebutkan. Tapi dalam debat kan kita enggak ngerti," ujar Suryo.

Sementara itu Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Moeldoko menegaskan, informasi yang diterima seorang Presiden adalah resmi, bukan bisik-bisik seperti yang dipersepsikan Prabowo dan tim suksesnya.

Baca juga: Sekjen PDI-P Sebut Prabowo Sampaikan Gagasan Masa Lalu Saat Debat

Selain itu, Moeldoko juga menegaskan bahwa Jokowi bukanlah sosok yang mudah percaya dengan informasi.

"Sekali lagi ya, kita tidak berbicara bisik membisik. Pak Jokowi adalah orang yang tidak begitu saja mudah menerima. Ini harus dibedakan. Seolah2 semua bisikan. Ngawur," ujar Moeldoko.

Oleh sebab itu, Jokowi sejak menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, Gubernur DKI Jakarta hingga Presiden, sering blusukan langsung ke lapangan. Itu dilakukan supaya ia mendapatkan informasi yang jelas dan jernih mengenai sebuah persoalan.

Kompas TV Debat keempat Pilpres 2019 yang diikuti oleh dua calon Presiden dinilai lebih dinamis dan berkualitas. Untuk melihat sejauh mana kedinamisan dan kualitas debat keempat Pilpres 2019, KompasTV akan membahasnya bersama sejumlah narasumber peneliti litbang Kompas Yuniarto, kepala pusat penelitian politik LIPI Adriana Elisabeth dan direktur eksekutif Setara Institute Ismail Hasani. #DebatPilpres #JokoWidodo #PrabowoSubianto

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com