Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo dan Sandiaga Temui Pendukungnya di Garut

Kompas.com - 09/03/2019, 21:19 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

GARUT, KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Sandiaga Uno menemui para pendukungnya di beberapa tempat dalam rangkaian agenda kampanye politik di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (9/3/2019).

Seperti dikutip Antara, Prabowo hadir ke Garut lebih awal pada Sabtu siang, mengunjungi pendukungnya dan bersilaturahim ke Pondok Pesantren Darussalam, Kecamatan Wanaraja, Garut.

Selanjutnya pada Sabtu petang, Sandiaga Uno menemui pendukungnya di Rumah Makan Cibiuk, Garut.

Baca juga: Prabowo: Elite Pemerintah Saat Ini Tak Pikirkan Rakyat

Prabowo dalam kunjungannya mengaku bangga melihat adanya baliho pasangan Prabowo-Sandi di sepanjang jalan menuju Kecamatan Wanaraja.

"Saya lebih bangga baliho seperti ini," ucapnya.

Kunjungan Prabowo ke Garut merupakan yang kedua kali. Pada kunjungan pertama, Prabowo mengaku tidak sempat berkunjung ke Pondok Pesantren Darussalam.

Prabowo juga mengaku ada kekuatan baru setiap berkunjung ke daerah, dan bertemu dengan banyak orang.

Baca juga: Prabowo: Gimana Mau Dapat Pacar Kalau Nganggur...

Ia berharap dukungan dari masyarakat Garut untuk memilih calon presiden nomor urut 02 pada Pemilihan Presiden 17 April 2019.

"Di April nanti saya berharap dukungan kalian," katanya.

Sementara itu, Sandiaga melakukan kampanye di Rumah Makan Cibiuk, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, yang disambut sejumlah pendukungnya.

Baca juga: Sandiaga Janji Kurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi

Sandiaga dalam orasinya mengaku setiap kunjungan ke Garut selalu ingat dengan khas makanan oleh-oleh berupa dodol.

Ia mengajak pendukungnya untuk memilih pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

"17 April tinggal 39 hari lagi, siap memenangkan Prabowo-Sandi," ujarnya.

Sandiaga juga mengajak massanya untuk berkampanye damai, menumbuhkan demokrasi yang sejuk, politik santun dan jangan mengunggah konten negatif ke media sosial.

"Pastikan ke depan Pilpres mempersatukan, semua yang terbaik untuk Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com