Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Analisis 3 Lembaga Survei soal Elektabilitas Capres-Cawapres

Kompas.com - 22/01/2019, 14:30 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Memasuki Januari 2019, sejumlah lembaga survei melakukan jajak pendapat terkait elektabilitas capres-cawapres pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Kompas.com mencatat tiga lembaga survei yang memaparkan hasil jajak pendapat elektabilitas kedua kandidat terbaru di Januari 2019, yakni Indikator Politik Indonesia, Charta Politika, dan Media Survei Nasional (Median).

Hasil jajak pendapat ketiga lembaga survei tersebut bisa menjadi gambaran terkait sejauh mana elektabilitas kedua kandidat jelang tiga bulan menuju Pemilu 2019.

Baca juga: KPU Didorong Bentuk Dewan Etik untuk Lembaga Survei di Pemilu 2019

Tak hanya itu, hasil tersebut juga menjadi evaluasi bagi tim pemenangan dalam mencuri suara dari pemilih yang masih mengambang (swing voters) dan yang belum menentukan (undecided voters).

Dari ketiga survei tersebut, Jokowi-Ma'ruf Amin tercatat memimpin. Namun, bukan berarti pasangan ini bisa menepuk dada karena pesaing bisa sewaktu-waktu mengubah kedudukan.

Selisih elektabilitas

1. Survei Indikator Politik

Hasil survei lembaga ini menunjukkan selisih elektabilitas yang paling besar, yakni 20,1 persen. Dengan rincian elektabilitas Jokowi-Ma’ruf 54,9 persen dan Prabowo-Sandiaga 34,8 persen.

Baca juga: Survei Indikator: Jokowi-Ma’ruf Amin 54,9 Persen, Prabowo-Sandiaga 34,8 Persen

Sementara sisanya sebesar 9,2 persen responden belum menentukan pilihan dan 1,1 persen memilih untuk tidak akan memilih di antara keduanya atau golongan putih (golput).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebutkan, elektabilitas Jokowi dan Prabowo mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan survei pada Oktober 2018.

Adapun pemilih yang belum menentukan pilihan cenderung menurun.

“Kurang lebih pertarungan masih tiga bulan. Selisih 20 persen belum aman buat pasangan Jokowi-Ma’ruf,” kata Burhannudin saat merilis hasil surveit tersebut di Jakarta, Selasa (8/12019).

Baca juga: Survei Indikator Unggul 20 Persen dari Prabowo, Kubu Jokowi Pertahankan Gaya Kampanye

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan survei terbaru lembaga survei Indikator Politik Indonesia (Indikator) yang dirilis, Selasa (8/1/2019).Reza Jurnaliston Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan survei terbaru lembaga survei Indikator Politik Indonesia (Indikator) yang dirilis, Selasa (8/1/2019).

Adapun survei Indikator dilakukan pada 6-16 Desember 2018 dan melibatkan 1.220 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia.

Metode survei yang digunakan yakni wawancara tatap muka oleh pewawancara. Sedangkan margin of error rata-rata sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

2. Charta Politika

Hasil survei lembaga ini menunjukkan selisih kedua kandidat sebesar 16,8 persen dengan rincian Jokowi-Ma’ruf 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 34,1 persen.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com