JAKARTA, KOMPAS.com — Memasuki Januari 2019, sejumlah lembaga survei melakukan jajak pendapat terkait elektabilitas capres-cawapres pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kompas.com mencatat tiga lembaga survei yang memaparkan hasil jajak pendapat elektabilitas kedua kandidat terbaru di Januari 2019, yakni Indikator Politik Indonesia, Charta Politika, dan Media Survei Nasional (Median).
Hasil jajak pendapat ketiga lembaga survei tersebut bisa menjadi gambaran terkait sejauh mana elektabilitas kedua kandidat jelang tiga bulan menuju Pemilu 2019.
Baca juga: KPU Didorong Bentuk Dewan Etik untuk Lembaga Survei di Pemilu 2019
Tak hanya itu, hasil tersebut juga menjadi evaluasi bagi tim pemenangan dalam mencuri suara dari pemilih yang masih mengambang (swing voters) dan yang belum menentukan (undecided voters).
Dari ketiga survei tersebut, Jokowi-Ma'ruf Amin tercatat memimpin. Namun, bukan berarti pasangan ini bisa menepuk dada karena pesaing bisa sewaktu-waktu mengubah kedudukan.
1. Survei Indikator Politik
Hasil survei lembaga ini menunjukkan selisih elektabilitas yang paling besar, yakni 20,1 persen. Dengan rincian elektabilitas Jokowi-Ma’ruf 54,9 persen dan Prabowo-Sandiaga 34,8 persen.
Baca juga: Survei Indikator: Jokowi-Ma’ruf Amin 54,9 Persen, Prabowo-Sandiaga 34,8 Persen
Sementara sisanya sebesar 9,2 persen responden belum menentukan pilihan dan 1,1 persen memilih untuk tidak akan memilih di antara keduanya atau golongan putih (golput).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebutkan, elektabilitas Jokowi dan Prabowo mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan survei pada Oktober 2018.
Adapun pemilih yang belum menentukan pilihan cenderung menurun.
“Kurang lebih pertarungan masih tiga bulan. Selisih 20 persen belum aman buat pasangan Jokowi-Ma’ruf,” kata Burhannudin saat merilis hasil surveit tersebut di Jakarta, Selasa (8/12019).
Baca juga: Survei Indikator Unggul 20 Persen dari Prabowo, Kubu Jokowi Pertahankan Gaya Kampanye
Adapun survei Indikator dilakukan pada 6-16 Desember 2018 dan melibatkan 1.220 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia.
Metode survei yang digunakan yakni wawancara tatap muka oleh pewawancara. Sedangkan margin of error rata-rata sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
2. Charta Politika
Hasil survei lembaga ini menunjukkan selisih kedua kandidat sebesar 16,8 persen dengan rincian Jokowi-Ma’ruf 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 34,1 persen.