Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Disarankan Lebih Masif Kampanye untuk Dongkrak Elektabilitas

Kompas.com - 21/01/2019, 21:48 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyarankan, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin lebih masif berkampanye dengan menyasar akar rumput Nahdlatul Ulama.

Hal ini untuk meningkatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf yang belakangan cenderung menurun.

“Kiai Ma’ruf harus memanfaatkan waktu tiga bulan ini untuk berkampanye door to door menyapa masyarakat, khususnya kalangan Nahdliyin. Perlu usaha keras untuk meningkatkan kepedulian mereka, karena menurut survei, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf lemah di Jawa Barat dan Banten,” kata Ujang saat dihubungi, Senin (21/1/2019).

"Paslon 01 tidak boleh hanya mengandalkan Jokowi untuk berkampanye. Kiai Ma’ruf harus lebih massif lagi," tambah Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.

Baca juga: Timses Jokowi-Maruf: Jangan Nilai Kiai Maruf Tidak Lebih Jago dari Sandiaga

Sebelumnya, Lembaga sigi Media Survei Nasional (Median) mencatat selisih elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kian menipis.

Hal itu merujuk pada hasil jajak pendapat Median per Januari 2019, yakni elektabilitas Jokowi-Ma'ruf kini sebesar 47,9 persen dan Prabowo-Sandiaga 38,7 persen. Perbedaan elektabilitas keduanya menjadi 9,2 persen.

Pada hasil jajak pendapat Median per November 2018, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf 47,7 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 35,5 persen. Selisih elektabilitas keduanya kala itu masih 12,2 persen.

Ujang menilai, Ma'ruf masih bisa meningkatkan elektabilitas dengan spesifik menyasar pada warga Nahdliyin.

Baca juga: Surya Paloh: Perlu Strategi Khusus Menangkan Jokowi-Maruf di Sumbar

"Kiai Ma'ruf adalah figur ulama besar NU. Jadi jika grasroot NU digerakkan dengan maksimal, maka akan bisa menggenjot elektabilitasnya. Rasa ke-NU-an akan menyolidkan kaum santri terutama yang berbasis NU dalam mendukung kiai Ma'ruf," kata Ujang.

Menurut Ujang, Ma’ruf harus memasifkan kampanye dengan pendekatan keulamaan yang menjadi ciri khasnya.

Pendekatan program juga perlu dilakukan, utamanya program-program penjaminan kesejahteraan.

Ia menilai, hal ini penting untuk melawan maraknya hoaks yang merugikan Jokowi-Ma'ruf.

“Makanya serang melalui darat dengan turun langsung ke lapangan. Paparkan konsep kesejahteraan, termasuk program yang sudah sukses dilakukan Jokowi dalam program PKH, KIS, KIP, dan lain-lain,” kata dia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Ma'ruf Amin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com