JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyarankan, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin lebih masif berkampanye dengan menyasar akar rumput Nahdlatul Ulama.
Hal ini untuk meningkatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf yang belakangan cenderung menurun.
“Kiai Ma’ruf harus memanfaatkan waktu tiga bulan ini untuk berkampanye door to door menyapa masyarakat, khususnya kalangan Nahdliyin. Perlu usaha keras untuk meningkatkan kepedulian mereka, karena menurut survei, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf lemah di Jawa Barat dan Banten,” kata Ujang saat dihubungi, Senin (21/1/2019).
"Paslon 01 tidak boleh hanya mengandalkan Jokowi untuk berkampanye. Kiai Ma’ruf harus lebih massif lagi," tambah Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.
Baca juga: Timses Jokowi-Maruf: Jangan Nilai Kiai Maruf Tidak Lebih Jago dari Sandiaga
Sebelumnya, Lembaga sigi Media Survei Nasional (Median) mencatat selisih elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kian menipis.
Hal itu merujuk pada hasil jajak pendapat Median per Januari 2019, yakni elektabilitas Jokowi-Ma'ruf kini sebesar 47,9 persen dan Prabowo-Sandiaga 38,7 persen. Perbedaan elektabilitas keduanya menjadi 9,2 persen.
Pada hasil jajak pendapat Median per November 2018, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf 47,7 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 35,5 persen. Selisih elektabilitas keduanya kala itu masih 12,2 persen.
Ujang menilai, Ma'ruf masih bisa meningkatkan elektabilitas dengan spesifik menyasar pada warga Nahdliyin.
Baca juga: Surya Paloh: Perlu Strategi Khusus Menangkan Jokowi-Maruf di Sumbar
"Kiai Ma'ruf adalah figur ulama besar NU. Jadi jika grasroot NU digerakkan dengan maksimal, maka akan bisa menggenjot elektabilitasnya. Rasa ke-NU-an akan menyolidkan kaum santri terutama yang berbasis NU dalam mendukung kiai Ma'ruf," kata Ujang.
Menurut Ujang, Ma’ruf harus memasifkan kampanye dengan pendekatan keulamaan yang menjadi ciri khasnya.
Pendekatan program juga perlu dilakukan, utamanya program-program penjaminan kesejahteraan.
Ia menilai, hal ini penting untuk melawan maraknya hoaks yang merugikan Jokowi-Ma'ruf.
“Makanya serang melalui darat dengan turun langsung ke lapangan. Paparkan konsep kesejahteraan, termasuk program yang sudah sukses dilakukan Jokowi dalam program PKH, KIS, KIP, dan lain-lain,” kata dia.