Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

VIDEO: Ingin Swafoto Bareng Presiden, Adakah Aturannya?

Kompas.com - 09/11/2018, 06:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Foto bersama seorang kepala negara, mungkin menjadi keinginan sebagian kalangan masyarakat.

Saat blusukan, Presiden Joko Widodo selalu diincar warga. Tak hanya ingin bersalaman, tetapi juga swafoto atau selfie.

Sebenarnya, ada enggak sih, ketentuan baku soal bagaimana aturan untuk foto bersama seorang presiden? Adakah tata caranya?

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, tidak ada aturan baku soal itu.

"Tentunya kalau aturan detail seperti itu tidak ada," ujar Heru saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (8/11/2018).

Namun, mengingat Presiden merupakan salah satu simbol negara, maka masyarakat wajib turut menjaganya sekaligus memperlakukannya dengan sopan dan hormat.

"Beliau kan selaku Presiden, salah satu simbol negara. Tentunya aturannya itu adalah norma-norma biasa saja, bahwa harus yang sopan, dengan tata krama yang baik. Kalau bersama dengan Bapak Presiden, ya selayaknya seperti bersama Presiden lah," ujar Heru.

Simak video berikut:

Heru mengakui, Presiden Jokowi memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk mendekatinya, apalagi untuk bersalaman dan berfoto.

Akan tetapi, ada standar perilaku yang diupayakan agar tidak dilakukan masyarakat saat bersalaman atau foto bersama Presiden.

Salah satu yang dilarang, berjabat tangan dengan cara menarik, memeluk leher dan pinggang serta mencium.

"Biasanya masyarakat di lapangan, karena antusias, teriak, itu mungkin masih di batas kewajaran. Tapi kadang-kadang ada yang ingin merangkul, ada yang ingin berjabat tangannya dengan menarik. Bukannya tidak boleh, tapi kita kan tidak tahu apakah ada cincin sehingga dapat menggores tangan Pak Presiden," ujar Heru.

"Contoh lain merangkul, itu tidak boleh juga kan. Melihat dari sisi keamanannya, kami enggak tahu apa yang mereka bawa di tubuh mereka. Sifatnya hanya seperti itu. Tapi biasanya Paspampres selalu mengawal dan mengingatkan kepada yang ingin bersalaman atau berfoto," lanjut dia.

Meskipun sudah memberikan keleluasaan, Heru mengakui, saking banyaknya masyarakat yang ingin bersalaman dan foto serta keterbatasan waktu dan tempat, banyak yang tidak mendapatkan momen itu.

Jika beruntung, justru Presiden sendiri yang memanggil warga agar dapat melintasi batasan penjagaan untuk bersalaman dan foto bersamanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com