Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Izinkan Iring-iringan Saat Pendaftaran Capres-Cawapres

Kompas.com - 08/08/2018, 18:25 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak melarang calon presiden-calon wakil presiden untuk membawa iring-iringan pendukung saat mendaftar ke KPU.

Hanya saja, nantinya pendukung yang diperbolehkan masuk ke gedung KPU terbatas untuk 170 orang yang memiliki kartu identitas.

Selain itu, menurut Ketua KPU Arief Budiman, lokasi yang menjadi tanggung jawab pengamanan KPU hanya sebatas pagar masuk hingga gedung KPU.

"Ranah KPU sejak dari pagar sampai dalam, KPU yang mengatur. KPU menerbitkan ID card-nya, KPU yang fasilitasi tempatnya," kata Arief di kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (8/8/2018).

Baca juga: Jokowi Minta Relawan Tak Kerahkan Massa ke KPU Saat Pendaftaran Capres-Cawapres

Di luar lokasi gedung KPU, kata Arief, ada pihak lain yang mengatur, mulai dari Dinas Perhubungan hingga kepolisian.

Terkait 170 orang yang diberi akses masuk ke gedung KPU saat capres-cawapres mendaftar, Arief menjelaskan, jumlah tersebut diserahkan kepada masing-masing koalisi partai politik.

"Terserah mereka (koalisi partai politik) mau bagikan ke siapa, dengan cara bagaimana. Silakan saja, yang penting 50 (pendukung) bisa naik ke atas (ruang penyerahan berkas), 120 orang di bawah," ujar Arief.

Arief berharap ketika capres-cawapres mendaftar di KPU nanti, pendukung dapat menjaga ketertiban. Ia juga mengimbau supaya massa yang hadir tidak menimbulkan kegaduhan.

"Mohon perhatikan beberapa hal, apa yang dikerjakan, dilakukan, dan dibawa tidak menimbulkan kegaduhan, menganggu keamanan, dan kekotoran," tutur Arief.

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum berharap bakal Capres dan Cawapres tidak menunggu hari terakhir pendaftaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com