Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Berkarya Beri Sinyal Dukung Prabowo di Pilpres 2019

Kompas.com - 03/08/2018, 18:58 WIB
Reza Jurnaliston,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menjelaskan, hadirnya Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra yang akrab disapa Tommy Soeharto dalam acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional menjadi sinyal dalam menentukan sikap politik partai tersebut.

Adapun pertemuan ulama dan tokoh GNPF merekomendasikan dua paket capres-cawapres, yakni Prabowo Subianto-Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto-Abdul Somad.

"Ketika Pak Tommy diundang dalam Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional, beliau telah menyampaikan pandangan, bahwa menghargai dan menghormati ijtima ulama dan tokoh nasional yang ketemu pada beberapa hari lalu," ujar Priyo Santoso, di DPP Partai Berkarya, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Baca juga: Jika Presidential Threshold 0 Persen, Partai Berkarya Ingin Usung Tommy Soeharto

Priyo mengungkapkan, tidak tertutup kemungkinan partai bentukan Tommy Soeharto ini bersatu dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto.

"Kalau chemisterynya tidak terjadi ya tidak akan terjadi, tetapi arahnya sepertinya begitu. Kalau nanti ternyata chemistry tidak terjadi, kami kan partai yang bebas merdeka untuk menyampaikan pandangan. Tapi dipastikan kami menghormati ijtima ulama kemarin," tutur dia.

Di sisi lain, Priyo menyatakan jika ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 0 persen, Partai Berkarya bakal mengusung Tommy Soeharto sebagai capres di Pilpres 2019.

“Kami akan mencalonkan pak Tommy Soeharto Hutomo Mandala Putra sebagai capres yang akan kami usung, kalau tresholdnya nol (aturan ambang batas pencalonan capres-cawapres) tapi kalau thresholdnya masih seperti sekarang ini kami harus juga tahu diri,” kata Priyo.

Aturan ambang batas (presidential treshold) tersebut tertuang dalam Pasal 222 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Disebutkan bahwa parpol atau gabungan parpol harus mengantongi 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional untuk bisa mengusung pasangan capres-cawapres dalam pilpres.

Partai Berkarya, kata Priyo, tak menutup kemungkinan akan mengusulkan tokoh baru yang layak didukung partai politik lain.

Baca juga: 16 Bacaleg Mantan Napi Korupsi, Partai Berkarya Akui Kecolongan

Priyo berharap Mahkamah Konstitusi mengabulkan uji materi presidential threshold dalam Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu).

“Kalau keputusan Mahkamah Kontitusi gagah berani ketok palu, presidential threshold 0 persen, saya ingin umumkan arus bawah Partai berkarya mengusulkan Pak Tommy Soeharto sebagai calon presiden," kata mantan wakil ketua DPR RI tersebut.

Kompas TV Partai Berkarya menggelar pendidikan dan pelatihan untuk seluruh calon legislatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com