Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Ribut Internal Jelang Pilkada, Kubu OSO Harap Ada Konsolidasi

Kompas.com - 15/01/2018, 19:21 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bak petir di siang bolong, kondisi internal Partai Hanura tiba-tiba memanas. Ada 27 DPD dan lebih dari 400 DPC yang dikabarkan tak lagi percaya kepada Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).

Meski kondisi memanas, Wakil Ketua Umum Partai Hanura l Gede Pasek Suardika ingin agar kondisi internal partainya kembali kondusif.

"Kami tetap berharap mungkin teman-teman sedang kumpul-kumpul, tapi kami harapkan segera konsolidasi," ujarnya di Jakarta, Senin (15/1/2018).

Menurut Pasek, konsolidasi internal perlu segera dilakukan pasca-keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) belum lama ini. Pekan lalu, MK memutuskan bahwa partai politik Pemilu 2014 tetap harus menjalani verifikasi faktual untuk lolos sebagai peserta Pemilu 2019.

(Baca juga: Hanura Khawatir Konflik Internal Ganggu Kesiapan Hadapi Tahun Politik)

Kondisi internal yang tidak kondusif dikhawatirkan akan mengganggu persiapan Partai Hanura untuk dalam verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kalau memang ingin menyelamatkan kapal yang sedang berlayar ini," kata Pasek.

Sementara itu OSO menunjukan sikap yang juga keras. Ia mengatakan akan melawan segala bentuk upaya pelemahan Hanura yang dilakukan oleh sejumlah kader.

Meski begitu, ia juga tetap membuka pintu untuk tetap merangkul kader yang punya kontribusi positif kepada Hanura.

Sebelumnya, sejumlah pengurus Partai Hanura memutuskan untuk memberhentian OSO dari jabatannya atas dasar permintaan dari 27 DPD dan lebih dari 400 DPC yang menyampaikan mosi tidak percaya.

(Baca juga: Drama Hanura: Sekjen Pecat Ketum, Ketum Pecat Sekjen)

Wakil Ketua Umum Partai Hanura Marsekal Madya (Purn) Daryatmo ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum.

Namun, keputusan itu ditentang oleh kubu OSO. Pemberhentian OSO dinilai tak sesuai skema yang diatur oleh AD/ART partai, yaitu dengan Munas atau Munaslub.

Oleh karena itu, sebagian anggota tetap mengakui OSO sebagai Ketua Umum Partai Hanura berdasarkan amanat munaslub pada akhir 2016 silam.

Kompas TV Oesman Sapta Oddang dinilai telah melanggar aturan partai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com