JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar diprediksi hanya akan menjadi "penyanyi latar" pada Pemilihan Presiden 2019.
Sebab, Golkar tak mempunyai tokoh dengan elektabilitas tinggi untuk diusung sebagai calon presiden maupun wakil presiden.
Hal ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia pada tanggal 1-4 November 2017.
Tak ada satu pun tokoh Golkar yang mendapatkan suara signifikan untuk menjadi calon presiden.
Baca: Survei LSI: Elektabilitas Golkar Disalip Gerindra
Selanjutnya, ada Jenderal TNI Gatot Nurmantyo 7,5 persen, Gubernur DKI Anies Baswedan 4,9 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 3,2 persen.
"Sebagai partai pemenang pemilu ke dua dalam pemilu terakhir, 2014, partai ini gagal melahirkan satu tokoh pun," kata peneliti LSI Ardian Sopa, saat merilis hasil surveinya, Kamis (14/12/2017).
Bahkan, lanjut Ardian, tokoh Golkar juga tidak muncul saat dilakukan survei calon wakil presiden. Nama yang muncul sebagai cawapres masih berkutat pada Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Anies Baswedan.
"Bahkan Partai Golkar terancam tidak memiliki tokoh untuk kaliber sekelas wakil presiden sekalipun," ujar Ardian.
Baca: Survei Poltracking: Elektabilitas Gerindra Salip Golkar
Dengan kondisi ini, kata Ardian, tidak heran jika sejak awal Golkar sudah menyatakan dukungannya kepada Jokowi untuk maju kembali pada Pilpres 2019.
Ardian memprediksi, di pilpres nanti, Golkar hanya akan menjadi pelengkap.
"Jadi Golkar ini terancam hanya menjadi penyanyi latar untuk Pilpres 2019," ujar Ardian.
Survei ini dilakukan secara nasional dengan wawancara tatap muka terhadap 1200 responden. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen.