Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Papua Sebut Serangan Kelompok Bersenjata Terjadi Musiman

Kompas.com - 26/10/2017, 21:15 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, belakangan, intensitas serangan kelompok bersenjata di wilayahnya meningkat.

Dua penembakan terakhir menyebabkan pegawai PT Freeport terluka.

Boy mengatakan, kelompok bersenjata tersebut memang memiliki jadwal tersendiri untuk melakukan serangan.

"Mereka turun gunung, ya memang ini musim-musiman. Tahun lalu juga ada," ujar Boy di Kompleks PTIK, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Saat ini, pihak kepolisian masih mengidentifikasi kelompok bersenjata tersebut. Boy mengatakan, motif penembakan diduga masalah ekonomi.

"Ada dugaan motif ekonomi karena selama ini masih menikmati dari pendulang-pendulang ilegal," kata Boy.

Baca: Ambulans Milik RS Freeport Ditembaki, Ibu yang Baru Melahirkan Tertembak di Paha

Boy memperkirakan, jumlah kelompok bersenjata yang kerap berulah di Papua sekitar 15-20 kelompok.

 Ia menyayangkan penembakan terjadi berturut-turut, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa.

Bahkan, salah satu korbannya yakni seorang ibu yang baru saja melahirkan. Ambulans yamg membawa ibu dan anak itu ditembak di Utikini Lama, Tembagapura.

Sebelumnya, kendaraan patroli keamanan internal PT Freeport Indonesia di area mile 67 juga menjadi sasaran kelompok bersenjata.

Aksi penembakan yang terjadi Sabtu (21/10/2017), menyebabkan dua kendaraan PT Freeport yang dikemudikan Muhamad Jamil dan Joe Hacth berkebangsaan Amerika Serikat terkena tembakan di bagian sebelah kiri.

Kejadian tersebut juga membuat dua anggota Brimob dari Detasemen B Mimika mengalami luka tembak saat baku tembak. Salah satunya, Briptu Berry Pratama, tewas dalam pengejaran kelompok bersenjata tersebut.

Kompas TV Dua hari berturut-turut kelompok bersenjata menyerang kendaraan operasional PT Freeport.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com