Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Daerah Mau Bangun Infrastruktur, Jokowi Tawarkan "PT Sri Mulyani"

Kompas.com - 24/10/2017, 17:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden  Joko  Widodo menyoroti persoalan inovasi pembiayaan oleh para kepala daerah se-Indonesia.

Ia  mengatakan, pemerintah  provinsi, kabupaten atau wali kota yang ingin menggencarkan proyek pembangunan infrastruktur tetapi tidak memiliki anggaran, dapat meminjam ke PT SMI.

"Kalau misalnya mau membangun pasar, rumah sakit, jalan, bisa minjam ke PT SMI," ujar Jokowi, saat pidato pertemuan dengan gubernur, bupati dan wali kota se-Indonesia, di Istana Negara, Selasa (24/10/2017).

Jokowi sempat berkelakar soal kepanjangan PT SMI itu.

"PT SMI itu, Sri  Mulyani Indarwati," ujar Jokowi, disambut tawa para kepala daerah.

"Bukan. PT SMI itu PT Sarana Multi Infrastruktur yang memang miliknya Ibu Sri Mulyani Indarwati. Ini namanya mirip-mirip sih," lanjut dia.

Baca: Diminta Jangan Hanya Jadi Panglima Infrastruktur, Ini Jawaban Jokowi

PT SMI diketahui merupakan BUMN Kementerian Keuangan yang bergerak di sektor  pembiayaan infrastruktur dan membantu persiapan proyek infrastruktur.

Sektor-sektor yang dapat dibiayai oleh PT SMI, antara lain jalan tol, jembatan, transportasi, minyak dan gas, telekomunikasi, pengolahan limbah, irigasi, air minum, infrastruktur sosial hingga rolling stock kereta api.

Jokowi mengatakan, bunga pengembalian pinjaman tergolong rendah, yakni 6,9 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan bunga di bank.

"Ya kalau dibandingkan pinjem ke bank berapa?" ujar Jokowi.

Kelebihannya, selain bisa memberikan pinjaman, PT SMI sekaligus melaksanakan pendampingan hingga proyek tersebut rampung. Artinya, proyek  yang dihasilkan  dipastikan  punya kualitas baik.

"Jadi ini adalah alternatif pembiayaan kalau Bapak Ibu Saudara sekalian memang belum kenal dengan PT SMI. Tinggal dicicil saja setiap bulan dengan APBD," ujar Jokowi.


Kompas TV Ada analisis, warga di luar Jawa dan Sumatera merasakan betul dampak pembangunan infrastruktur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com