Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Temui Pekerja Proyek Infrastruktur dari Seluruh Indonesia

Kompas.com - 19/10/2017, 11:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berkunjung ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (19/10/2017).

Kedatangan Jokowi langsung disambut oleh ribuan tenaga kerja konstruksi mulai dari tukang, mandor, drafter, surveyor, operator, pelaksana hingga pengawas yang berasal dari berbagai proyek infrastruktur di seluruh Indonesia.

Pantauan di lokasi, pada jam 08.00 WIB, para pekerja konstruksi yang akan disertifikasi tersebut sudah berkumpul dengan rapi, duduk di salah satu bagian tribun di dalam Stadion GBK.

Total, ada 9700 tenaga kerja konstruksi di seluruh wilayah Indonesia yang disertifikasi  secara serentak.

Baca: Istana Bantah Jokowi Paksakan Proyek Infrastruktur Rampung 2019

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, sertifikasi tenaga kerja konstruksi ini sangat penting untuk terus menggenjot pembangunan proeyk infrastruktur di berbagai daerah.

"Semua infrastruktur yang dibutuhkan rakyat kita tidak akan terbangun sendirinya. Di balik itu ada kontribusi yang besar dari sumber daya manusia yang andal yang terampil dan terlatih," kata Jokowi.

"Ini artinya infrastruktur bukan hanya membutuhkan tenaga konstruksi dalam jumlah yang besar. Tapi kita juga perlu menyiapkan tenaga kerja konstruksi yang terlatih, yang terampil dan bersertifikat," tambah dia.

Jokowi mengatakan, saat ini ada 7 juta pekerja konstruksi baik di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maupun dari pihak swasta.

Baca: Ketua MPR: 3 Tahun Jokowi-JK, Infrastruktur Bagus, tetapi Warga Susah

Namun, yang bersertifikat baru 9 persen atau sekitar 600.000 pekerja.

"Artinya masih sedikit sekali yg pegang sertifikat. Oleh karena itu, sangat beruntung sekali kalau nanti sudah pegang sertifikat tenaga kerja konstruksi indonesia. Ini akan meningkatkan kualitas SDM kita," ujar Jokowi.

Dengan sertifikasi, lanjut Jokowi, para pekerja dipastikan sudah mengetahui bagaimana manajemen proyek di sebuah lokasi.

Misalnya mengatur, mengelola keselamatan, kebersihan dari lokasi proyek yang ada. 

"Dengan tenaga kerja konstruksi yang terlatih dan bersertifikat saya yakin kita bsa mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Kompas TV Pengembang sudah menyetujui pembangunan infrastruktur yang diminta pemerintah pusat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com