Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Jangan Hanya Jadi Panglima Infrastruktur, Ini Jawaban Jokowi

Kompas.com - 24/10/2017, 09:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo diminta jangan hanya menjadi "panglima infrastruktur", namun juga panglima dalam semua bidang.

Permintaan ini merupakan salah satu hasil rekomendasi Rembuk Nasional 2017 yang dibacakan di hadapan Jokowi, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (24/10/2017).

Namun, Jokowi menolak untuk menjalankan rekomendasi ini. Ia menegaskan bahwa fokus pemerintah saat ini masih pada infrastruktur dan tak akan berbelok ke bidang lain.

"Tadi ada yang sampaikan jangan hanya jadi panglima infrastruktur. Sekarang fokus di situ dulu, jangan berbelok ke yang lain," kata Jokowi.

(Baca juga: Saat Jokowi Bicara tentang Nawacita Kedua)

Jokowi menegaskan, pemerintah tidak bisa optimal mengerjakan semua bidang dalam waktu yang bersamaan. Menurut dia, ini sudah terjadi pada pemerintahan-pemerintahan terdahulu.

"Dulu semua dikerjain, tidak ada fokus mau ke mana. Ada anggaran juga semua kementerian/lembaga sama, dibagi-bagi (untuk semua sektor) ya habis enggak jelas," kata Jokowi.

Jokowi juga menekankan bahwa pengerjaan infrastuktur yang tengah digenjot pemerintah harus terus diawasi langsung. Jika tidak, maka dikhawatirkan proyek yang sudah dimulai pengerjaannya akan mangkrak.

"Satu proyek bisa saya datangi sampai delapan kali untuk memastikan ada progres," kata Jokowi.

"Kalau di kantor terus lepas lah. Iya hanya groundbreaking saja. Ada jalur kereta di-groundbreaking tiga kali," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Kompas TV Sejumlah lembaga survei menempatkan masyarakat puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK selama 3 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com